Iklim investasi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat menunjukkan tren positif. Hingga triwulan II tahun 2025, realisasi investasi mencapai Rp1,58 triliun atau sekitar 75 persen dari target tahunan sebesar Rp2,09 triliun.
Capaian ini menambah optimisme Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu dalam upaya melampaui target tahun 2025. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin saat memantau langsung progres penanaman modal dan layanan perizinan di Mal Pelayanan Publik (MPP) dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Senin (11/8/).
Syaefudin menilai, keberhasilan ini tidak lepas dari peningkatan kepercayaan dari para investor.
"Sekarang investasi di Indramayu bukan hanya menguntungkan, tetapi juga aman. Semua pihak berkomitmen menciptakan iklim usaha yang nyaman," ujar Syaefudin dalam keterangan resmi, Selasa (12/8/).
Ia menambahkan, pertumbuhan investasi ini diharapkan mampu mendorong roda perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indramayu.
"Ini komitmen kita bersama, agar investasi terus naik dan membawa manfaat nyata," kata Syaefudin.
Kepala DPMPTSP Kabupaten Indramayu, R Wahyu Adhiwijaya menjelaskan, angka Rp1,58 triliun berasal dari berbagai sektor unggulan. Lima sektor terbesar penyumbang investasi adalah industri pengolahan sebesar Rp710 miliar; serta perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan motor sebesar Rp788 miliar.
Kemudian, sektor jasa kesehatan berkontribusi sebesar Rp253 miliar; pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang sebesar Rp207 miliar; juga real estate sebesar Rp135 miliar.
Adapun lima perusahaan terbesar yang berinvestasi di Indramayu, antara lain Polytama Propindo sebesar Rp287 miliar, Sun Bright Lestari sebesar Rp260 miliar, Mitra Plumbon sebesar Rp225 miliar, Perumdam Tirta Darma Ayu sebesar Rp206 miliar, dan Free View Internasional sebesar Rp137 miliar.
(adv/adv)