Fakta-Fakta Alvaro Hilang 8 Bulan hingga Ditemukan Tinggal Kerangka

CNN Indonesia
Selasa, 25 Nov 2025 06:24 WIB
Polisi membeberkan kronologi penemuan kerangka diduga Alvaro Kiano Nugroho hingga penetapan ayah tiri menjadi tersangka. (CNN Indonesia/Taufiq)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang bocah berusia enam tahun, Alvaro Kiano Nugroho dinyatakan hilang selama delapan bulan sejak 6 Maret 2025.

Peristiwa tersebut bermula saat Alvaro izin untuk melaksanakan salat Magrib di masjid dekat rumahnya di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

CNNIndonesia.com telah merangkum sejumlah fakta dalam peristiwa tersebut.

Hilang selepas salat Magrib

Arumi, lbunda Alvaro, mengatakan peristiwa bermula saat Alvaro izin untuk melaksanakan salat Magrib di masjid dekat rumahnya di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Namun, Alvaro tak kunjung pulang selepas salat Magrib sehingga membuat pihak keluarga mencari keberadaan Alvaro.

Alvaro terakhir terlihat memakai kaus hitam, celana panjang hitam, dan sandal hitam. Ia bertubuh kurus, kulit gelap, rambut cepak, dan terdapat lesung pipi.

Sempat ada sosok pria misterius

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Dwi Manggalayuda menjelaskan ada sosok pria misterius yang sempat menanyakan sosok Alvaro yang sudah hilang selama delapan bulan.

Hal itu diketahui dari hasil pemeriksaan marbut masjid tempat Alvaro terakhir kali terlihat. Ia mengatakan dari keterangan marbut masjid, sosok pria misterius itu memiliki ciri-ciri seperti ayah Alvaro.

"Kalau dari keterangan (marbut) mirip dengan bapaknya makanya si saksi ini enggak mencurigailah kalau itu memang terduga pelakunya," jelasnya, Jumat (14/11).

Polisi membentuk tim khusus

Pihak kepolisian membentuk tim khusus mencari keberadaan Alvaro.

Dalam upaya tersebut, membuat keluarga berharap Alvaro dapat segera kembali ke pangkuan keluarga.

Tidak hanya itu, pihak keluarga juga berupaya mencari Alvaro melalui menyebar selebaran orang hilang hingga mencari di berbagai tempat keramaian.

Alvaro ditemukan tinggal kerangka

Polisi mengungkapkan Alvaro yang hilang sejak delapan bulan lalu sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

"Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," ujar Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (23/11).

Polisi menemukan kerangka yang diduga merupakan jasad Alvaro di Kali Cirewed, Tenjo, Bogor.

Tes DNA

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan polisi menangkap pelaku dan menemukan kerangka yang diduga Alvaro.

Setelah itu, kepolisian melakukan tes DNA terhadap kerangka yang diduga jasad Alvaro tersebut.

"Baru diketemukan kerangka manusia yang diduga merupakan Alvaro," ujar Nicolas.

Nicolas berujar untuk memastikan kerangka tersebut benar Alvaro atau bukan, perlu dilakukan pengecekan DNA dan pemeriksaan laboratorium forensik.

Ayah tiri menjadi tersangka

Pihak kepolisian menangkap Alex Iskandar dan ditetapkan sebagai tersangka atas kematian Alvaro. Alex merupakan ayah tiri Alvaro.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan motif Alex diduga membunuh anak tirinya sebab cemburu dengan istrinya, Arum.

"Cemburu sama istrinya, kalau telepon enggak diangkat, dianggapnya istrinya selingkuh, main sama laki-laki lain," ujar kakek Alvaro, Tugimin kepada wartawan di Jakarta, Senin (24/11).

Ayah tirinya diketahui menikah dengan ibu Alvaro sejak 2023 dan sempat berencana untuk bercerai.

Ayah tiri Alvaro bunuh diri

Ayah tiri Alvaro disebut bunuh diri Polres Metro Jakarta Selatan.

Tugimin (71) selaku kakek dari Alvaro mengatakan pelaku bunuh diri setelah ditangkap dan ditahan di Polres Metro Jakarta Selatan.

"Ya, pelakunya sendiri ternyata adalah ayah tirinya. Ayah tirinya dan bahkan sekarang sudah bunuh diri, meninggal, di Polres Jakarta Selatan," ujarnya kepada wartawan, Minggu (23/11) malam.

Selanjutnya, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly membenarkan bahwa ayah tiri Alvaro tewas saat berada di dalam tahanan.

Nicolas menyebut Alexander Iskandar tewas setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penculikan dan pembunuhan Alvaro.

"(Meninggalnya) Sudah di dalam tahanan," ujarnya kepada wartawan di Satlat Brimob, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin (24/11).

Namun polisi mengklarifikasi lokasi kematian Alex.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto mengatakan tersangka melakukan bunuh diri di ruangan konseling Polres Metro Jakarta Selatan, pada Minggu (23/11) dini hari.

"Yang bersangkutan diduga bunuh diri di dalam ruang konseling. Bukan di sel tahanan," ujarnya kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (24/11).

Tersangka sempat membantu mencari Alvaro ke polsek

Pihak keluarga Alvaro mengatakan ayah tiri sekaligus tersangka pelaku pembunuhan laki-laki Alvaro sempat membantu proses pencarian ke polisi hingga ke dukun atau orang pintar.

"Dia (ayah tiri) sampai nganterin ke Polsek, Polda, jadi kayak orang enggak punya salah aja gitu. Terus nganterin saya ke orang pinter gitu, ya, ke Karawang dan Bogor," ujar nenek Alvaro, Sayem kepada wartawan di Jakarta, Senin (24/11).

Dia mengatakan Alex sempat membuat alibi untuk menutupi kejahatannya. Namun, dia mencurigai Alex hanya membantu di awal pencarian, kemudian menghilang tanpa kabar.

Alvaro dibekap hingga tewas karena menangis

Tersangka membekap Alvaro hingga tewas lantaran saat diculik korban terus menangis.

"Pada saat korban dibawa dalam kondisi menangis yang tidak berhenti sehingga dibekap hingga meninggal dunia," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto dalam konferensi pers, Senin (24/11).

Budi mengatakan pelaku kemudian menaruh jasad korban di garasi mobil rumahnya selama tiga hari setelah menculik korban. Setelahnya Alex menaruh jasad Alvaro ke dalam plastik warna hitam dan membawanya ke kawasan Tenjo, Bogor untuk dibuang.

"Pelaku membungkus jenazah dengan tas plastik berwarna hitam dan membuang di wilayah Tenjo, di Jembatan Cilalay pada 9 Maret 2025 pada malam hari atau 3 hari setelah diketahui AKN hilang," tuturnya.

(nat/isn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK