Warga Baduy Dilarang Jualan Madu di Jakarta untuk Sementara
Warga Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten untuk sementara diminta tidak berjualan madu ke Jakarta buntut kasus kejahatan pembegalan yang terjadi pada warga Baduy Dalam, Repan (16).
"Kami meminta pada warga untuk sementara berjualan madu di sekitar wilayah Banten saja," kata Sekretaris Desa Kanekes Kabupaten Lebak Medi di Rangkasbitung, Lebak, akhir pekan lalu.
Untuk ke depan, lanjut Medi, pemerintah desa dan tokoh adat mengimbau kepada warga Baduy yang berjualan ke Jakarta datang secara berkelompok demi menghindari hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, warga Baduy yang berjualan ke Jakarta tidak boleh berjalan malam hingga dini hari agar tidak menjadi korban kejahatan. Menurutnya peluang kejahatan pada malam hari terjadi dua kali lebih besar dibandingkan pada siang hari.
"Kami berharap kasus yang menimpa Repan tidak terjadi lagi pada warga Baduy yang berjualan madu," kata Medi menambahkan.
Repan yang korban kejahatan pembegalan di kawasan Rawasari Cempaka Putih, Jakarta Pusat , Minggu (26/10) sudah berada di Kampung Cikeusik kawasan Baduy Dalam.
Atas kasus yang dialami Repan, pihak adat berharap kepolisian bisa mengungkap dan menangkap pelakunya dan memproses secara hukum.
"Kami berharap kasus kejahatan ini tidak terulang lagi," kata Medi menegaskan.
Sementara itu, Santa (55) seorang pedagang madu warga Baduy membenarkan imbauan untuk tidak berjualan madu ke Jakarta.