Wakil Ketua Umum PKB, Cucun Ahmad Syamsurizal irit bicara soal kisruh di internal PBNU yang meminta Ketua Umum Yahya Cholil Staquf mundur dari jabatannya.
Meski selama ini dikenal sebagai partai dengan basis NU, Cucun mengaku pihaknya tak mau ikut campur.
"Itu di PBNU kita enggak ikut-ikutan," kata Cucun usai menghadiri rapat Paripurna di kompleks parlemen, Selasa (25/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi PKB itu mengatakan, sebagai anak, PKB tak mau ikut urusan orang tua. Dia mempersilakan masalah tersebut diselesaikan secara internal organisasi.
"Enggak boleh anak ikut isu orang tua. Itu urusan orang tua. Kita enggak paham. Biarkan itu selesai di rumah tangga orang tua sendiri, PBNU," katanya.
Rapat Harian Syuriyah PBNU pada 20 November 2025 meminta Gus Yahya mundur dari jabatannya. Dokumen hasil rapat diteken Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar.
Ada beberapa poin risalah hasil rapat tersebut, salah satunya termasuk soal polemik kedatangan akademisi pro-zionis Israel, Peter Berkowitz, menjadi pemateri dalam Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU) di Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025 lalu.
Syuriyah PBNU memandang kehadiran Zionisme Internasional dalam AKN NU sebagai narasumber kaderisasi tingkat tertinggi NU, telah melanggar nilai dan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah An Nahdliyah serta bertentangan dengan Muqaddimah Qanun Asasi NU.
Sementara, Gus Yahya telah menegaskan tidak akan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum. Dia bilang rapat harian syuriah mengikat untuk seluruh jajaran syuriah, bukan untuk pengurus di luar jajaran syuriah. Oleh karena itu, menurut dia, risalah rapat syuriah itu tidak bisa dieksekusi.
"Rapat harian syuriah tidak memiliki legal standing, karena rapat harian syuriah tidak berhak, tidak berhak memberhentikan mandataris, itu masalahnya," kata Yahya usai Silaturahim Alim Ulama di Kantor PBNU, Minggu (23/11).