Ekstasi Senilai Rp207 M di Tol Lampung Mau Diedarkan di Jakarta

Bareskrim Polri menyebut ratusan ribu ekstasi senilai Rp207 miliar yang terbongkar akibat kecelakaan di Tol Lampung hendak dibawa ke Jakarta.

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Kombes Sunario menyebut hal itu diketahui penyidik usai menangkap kurir M Rafi selaku pengemudi mobil yang kabur pasca kecelakaan.

Meski begitu, kata dia, penyidik masih mendalami apakah barang haram itu bakal diedarkan dalam rangka perayaan tahun baru atau bukan.

"Untuk esktasi tersebut tujuannya dibawa ke Jakarta. Untuk penjualan apakah itu sebelum tahun baru atau sekarang prinisipnya barang ini diedarkan di Jakarta," ujarnya kepada wartawan, dikutip Rabu (26/11).

Dalam kasus ini, Sunario mengatakan Rafi mengaku mendapatkan perintah dari sosok tersangka U yang masih dalam pengejaran penyidik.

"U masih pengejaran, kalau untuk sementara keterangan MR jaringan mana dia gatau sebab dia hanya ambil, kalau tangkap U baru kita tahu ini jaringan mana," ujarnya.

Ia menambahkan tersangka Rafi mengaku dijanjikan upah hingga sebesar Rp100 juta jika berhasil membawa ekstasi ke Jakarta dari Palembang.

Sebelumnya Bareskrim Polri mengaku telah mengambil alih temuan 34 bungkus ekstasi senilai Rp207 miliar yang ditemukan dari insiden kecelakaan di Tol Lampung, pada Kamis (20/11).

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Hadi Santoso mengatakan hal itu dikarenakan kasus peredaran ekstasi ini melibatkan jaringan lintas provinsi dengan nilai yang besar yakni sebanyak 207 ribu ekstasi.

"Karena perkara itu perlu percepatan penanganan perkara sehingga diambil alih oleh satuan yang lebih tinggi untuk percepatan pengungkapan perkara karena diduga melibatkan jaringan lintas provinsi," ujarnya.

Lebih lanjut, Eko mengatakan dari total barang bukti ekstasi yang diestimasi tersebut kurang lebih senilai Rp207,5 miliar.

"Yang mana potensi korban jiwa yang diselamatkan sebanyak 207.529 jiwa," tuturnya.