Banjir di Aceh Meluas: 20 Ribu Orang Mengungsi, 14 Meninggal Dunia
Bencana banjir dan tanah longsor di Aceh meluas membuat 119.998 jiwa terdampak dan 20.759 orang mengungsi. Sementara 14 orang meninggal dunia.
Data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) bencana banjir kini menerjang 16 kabupaten/kota.
Masing-masing di Kabupaten Pidie, Aceh Besar, Pidie Jaya, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Aceh Barat, Subulussalam, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Timur, Langsa, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Singkil, Aceh Utara dan Aceh Selatan.
"Hingga 27 November 2025 pukul 16.00 WIB terdampak pada 119.988 jiwa dan 20.759 jiwa mengungsi. Sebagian besar kejadian masih dipicu oleh curah hujan tinggi, angin kencang serta tanah longsor," kata Plt Kepala BPBA, Fadmi Ridwan kepada wartawan, Kamis (27/11).
Dari data sementara korban jiwa imbas banjir dan longsor yakni 9 warga Aceh Tengah, 2 di Aceh Utara, 1 di Bener Meriah dan 2 warga Kabupaten Aceh Tenggara.
Pemerintah Aceh telah menetapkan status darurat bencana provinsi setelah hampir seluruh kabupaten kota diterjang banjir hingga longsor.
Penetapan itu melihat perkembangan bencana di Aceh yang sudah semakin parah dan membuat infrastruktur seperti jalan provinsi hingga jembatan penghubung antar daerah ambruk.
"Saya Gubernur Aceh menetapkan keputusan Gubernur Aceh tentang penetapan status keadaan tanggap darurat bencana hidrometeorologi di Aceh tahun 2025," kata Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem usai menggelar rapat paripurna di DPR Aceh, Kamis (27/11).
Penetapan status tanggap darurat bencana tersebut, akan berlangsung selama 14 hari sejak tanggal 28 November sampai 11 Desember 2025.
(fra/dra/fra)