Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 1-4 Desember 2025.
Fenomena ini disebabkan Siklon Tropis KOTO di Laut Cina Selatan memicu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat hingga utara dengan kecepatan angin berkisar 4 hingga 30 knot.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan angin berkisar 6 hingga 25 knot.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Karimata, Samudra Pasifik utara Maluku, Samudra Pasifik utara Papua Barat daya hingga Papua.
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter yang berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia barat Aceh, Samudra Hindia barat Kepulauan Nias, Samudra Hindia barat Kep. Mentawai, Samudra Hindia barat Bengkulu, Samudra Hindia barat Lampung, Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia selatan DI Yogyakarta.
Kemudian di Samudra Hindia selatan Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Bali, Samudra Hindia selatan NTB, Samudra Hindia selatan NTT, Laut Arafuru bagian barat, Selat Karimata bagian utara, Laut Natuna Utara, Laut Maluku, Samudra Pasifik utara Maluku, Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya, Samudra Pasifik utara Papua Barat, Samudra Pasifik utara Papua.
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Karenanya, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan, kapal tongkang, dan kapal ferry.
Selain itu, BMKG juga masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.