Gus Ipul Respons Gejolak di PBNU: Kita Serahkan ke Ulama

Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) kembali merespons gejolak yang terjadi di internal PBNU. Gus Ipul menyerahkan masalah internal NU kepada ulama.

"Kalau sudah NU, itu kita serahkan ke ulama. Karena ini Nahdlatul Ulama," kata Gus Ipul kepada wartawan, Rabu (3/12), seperti dikutip detikcom.

Menurutnya, para ulama di PBNU mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai agama. Jadi, Gus Ipul menegaskan akan mengikuti keputusan para ulama.

"Tentu para ulama mengambil keputusan-keputusan berdasarkan juga nilai-nilai agama. Itu saja. Jadi kami ikut keputusan ulama," katanya.

Sebelumnya Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mencopot Gus Ipul dari posisi Sekjen PBNU. Gus Yahya menunjuk Amin Said Husni menggantikan Gus Ipul.

Dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (28/11), keputusan mengenai rotasi sejumlah jabatan penting di lingkungan PBNU itu ditetapkan dalam Rapat Harian Tanfidziyah PBNU yang digelar Jumat siang.

Gus Ipul digeser menjadi Ketua PBNU Bidang Pendidikan, Hukum, dan Media.

Di sisi lain Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menyatakan Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum PBNU sejak 26 November 2025 pukul 00.45 WIB.

Artinya, menurut Miftachul, Gus Yahya tidak lagi memiliki kewenangan maupun hak menggunakan atribut Ketua Umum.

"Terhitung mulai tanggal 26 November 2025 pukul 00.45 WIB, KH Yahya Cholil Staquf tidak lagi berstatus sebagai Ketua Umum PBNU. Sejak saat itu, kepemimpinan PBNU sepenuhnya berada di tangan Rais Aam," kata Miftachul usai silaturahmi Rais Aam PBNU dengan para Syuriah PBNU dan 36 PWNU yang digelar di kantor PWNU Jawa Timur, Surabaya, Sabtu (29/11).

Miftachul menegaskan keputusan Syuriah PBNU ini bersifat final. Ia menambahkan bahwa penggunaan atribut atau pengambilan keputusan atas nama Ketua Umum tidak lagi memiliki legitimasi.

"Sehingga tidak berhak menggunakan atribut dan tidak memiliki kewenangan sebagai ketua umum PBNU," ujarnya.

Baca berita selengkapnya di sini.