Klaten Harap Dukungan Infrastruktur saat Kunjungan Komisi V ke Ponggok
Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo bersama Wakil Bupati Benny Indra Ardhianto menerima Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI di Kantor Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Senin (29/9) lalu. Kunjungan ini difokuskan pada peninjauan BUMDes Tirta Mandiri Ponggok, yang selama ini dikenal sebagai pionir pengelolaan BUMDes di Kabupaten Klaten.
Dalam sambutannya, Bupati Hamenang menegaskan bahwa kemajuan Klaten tidak terlepas dari peran desa-desa yang berhasil mengembangkan potensi lokalnya. Ia mencontohkan Desa Ponggok sebagai model BUMDes yang sukses dan mampu memberikan dampak ekonomi signifikan bagi masyarakat.
"Desa Ponggok ini merupakan pionir BUMDes di Klaten. Alhamdulillah secara aksesnya juga semakin mudah dengan adanya tol dan KRL yang berhenti di Klaten. Harapan kami, kerawuhan Komisi V DPR RI ini dapat membantu mempercepat pembangunan infrastruktur di Klaten," tutur Mas Hamenang.
Lebih lanjut, Mas Hamenang menyampaikan usulan pembangunan infrastruktur di 13 ruas jalan strategis, yakni: ruas jalan Penggung-Karangan, Karangan-Ponggok, Majegan-Jeblog, Karangan-Jatinom, Ngajur-Gayam, Gayam-Perempatan Jetis, Tegalgondo-Sidoharjo, Sidoharjo-Janti, Janti-Cokro, Karanglo-Cokro, Ponggok-Karanglo, Jurangjero-Jimus, serta Pucangmiliran-Wunut.
Selain itu, Mas Hamenang juga mengungkapkan kebutuhan Penerangan Jalan Umum (PJU) di ruas Jalan Nasional Yogyakarta-Solo. Dari total kebutuhan 800 unit lampu penerangan, saat ini baru terpasang 238 dalam kondisi baik dan 217 dalam kondisi rusak, sehingga masih terdapat kekurangan 562 unit PJU.
Terkait perkembangan BUMDes di Klaten, Mas Hamenang menyebutkan terdapat 334 BUMDes dengan klasifikasi: 13 BUMDes maju, 35 berkembang, 53 pemula, dan 233 perintis.
Sementara itu, Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik sekaligus Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Roberth Rouw, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap keberhasilan BUMDes Tirta Mandiri Ponggok.
"BUMDes Tirta Mandiri Ponggok merupakan contoh sukses BUMDes di Indonesia. Inilah saatnya BUMDes benar-benar menjadi motor penggerak perekonomian desa menuju Indonesia maju, mandiri, dan berdaya saing," ujarnya.
Roberth menambahkan bahwa penyelenggaraan BUMDes ke depan perlu terus ditingkatkan, baik dari segi pengelolaan maupun kapasitas dalam menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar.
Pada kesempatan tersebut, turut dihadiri oleh Direktur Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Investasi Desa dan Daerah Tertinggal, Kepala Pusat Pengembangan Kebijakan dan Keterpaduan Rencana Pembangunan Desa dan Daerah Tertinggal, Perencana Ahli Madya Direktorat Jenderal Desa dan Perdesaan, jajaran Pemkab Klaten, Forkopimcam Polanharjo, Pemdes Ponggok, perwakilan pengurus BUMDes se-Kabupaten Klaten, serta tamu undangan lainnya.
(ory/ory)