KLH: Pembukaan Lahan PLTA, Tambang, Sawit Picu Erosi Besar di Sumatra

CNN Indonesia
Sabtu, 06 Des 2025 10:07 WIB
KLH menemukan fakta baru soal banjir besar di Sumatra; aktivitas pembukaan lahan PLTA, pertambangan, kebun sawit. Mereka bekukan operasi 3 perusahaan.
KLH menemukan fakta baru soal banjir besar di Sumatra; aktivitas pembukaan lahan PLTA, pertambangan, kebun sawit. Mereka bekukan operasi 3 perusahaan. (AFP/YT HARIONO).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Lingkungan Hidup menemukan fakta baru soal banjir besar yang melanda kawasan Sumatra Utara.

Fakta terkait pemicu banjir besar tersebut.

Dari hasil pantauan yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dari udara, ada kontribusi besar dari aktivitas pembukaan lahan baik untuk PLTA, hutan tanaman industri, pertambangan dan juga kebun sawit di balik banjir besar di Sumatra.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya, kegiatan itu memicu tekanan turunnya material kayu dan erosi dalam jumlah besar

"Dari overview helikopter, terlihat jelas aktivitas pembukaan lahan untuk PLTA, hutan tanaman industri, pertambangan, dan kebun sawit. Tekanan ini memicu turunnya material kayu dan erosi dalam jumlah besar. Kami akan terus memperluas pengawasan ke Batang Toru, Garoga, dan DAS lain di Sumatera Utara," ungkap Deputi Bidang Penegakan Hukum Lingkungan Hidup KLH/BPLH Rizal Irawan dalam keterangan resmi Kementerian Lingkungan Hidup pada Jumat (5/12).

Nah, terkait temuan ini, Menteri LH/KepalaBPLH Hanif Faisol Nurofiq mendatangi sejumlah perusahaan, antara lain PT Agincourt Resources, PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III), dan PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) pengembang PLTA Batang Toru.

Berdasarkan temuan lapangan, pemerintah memutuskan menghentikan sementara operasional ketiga perusahaan tersebut dan mewajibkan audit lingkungan sebagai langkah pengendalian tekanan ekologis di hulu DAS yang memiliki fungsi vital bagi masyarakat.

"Mulai 6 Desember 2025, seluruh perusahaan di hulu DAS Batang Toru wajib menghentikan operasional dan menjalani audit lingkungan. Kami telah memanggil ketiga perusahaan untuk pemeriksaan resmi pada 8 Desember 2025 di Jakarta. DAS Batang Toru dan Garoga adalah kawasan strategis dengan fungsi ekologis dan sosial yang tidak boleh dikompromikan," tegas Menteri Hanif.

(agt)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER