Eks Bos BMKG-Wamen PU Sudah Ingatkan Bobby Nasution soal Banjir Besar

CNN Indonesia
Sabtu, 06 Des 2025 15:10 WIB
Eks Kepala BMKG Dwikorita Karnawati serta Wamen PU Diana Kusumastuti sudah mengingatkan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution tentang ancaman banjir besar.
Banjir di Tapanuli Selatan. (ANTARA FOTO/Yudi Manar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Eks Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati serta Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti sudah mengingatkan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution tentang ancaman banjir besar.

Dwikorita yang kala itu masih menjabat sebagai Kepala BMKG meninjau Tapanuli, Sumatera Utara pada Oktober 2025 bersama Wamen PU Diana. Ia kemudian mengingatkan soal potensi banjir bandang pada November 2025.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita belum membayangkan siklonnya itu akan segitu bandelnya (seperti kejadian November 2025), tapi fenomena alamnya sering terjadi banjir bandang dan koordinasi dengan pemerintah daerah itu sudah ada. Tapi, mungkin kedahsyatannya itu tidak dibayangkan," cerita Dwikorita dalam Pojok Bulaksumur di UGM, Sleman, DIY, Kamis (4/12).

Mantan Bos BMKG itu mengungkapkan peringatan dini sebenarnya sudah ditindaklanjuti dengan pertemuan daring antara dirinya dan Bobby Nasution. Menurut Dwikorita, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara saat itu juga sudah siap siaga.

Akan tetapi, Dwikorita melihat bencana kali ini amat dahsyat karena terjadi di banyak daerah aliran sungai (DAS). Ia menyebut sebarannya lebih meluas dan lebih cepat dari siklus 50 tahunan yang ada dalam hasil risetnya di Bahorok.

Ia juga melihat ada aspek non-alamiah di balik perubahan tersebut. Guru Besar Geologi Lingkungan dan Mitigasi Bencana itu menduga ada pengaruh antropogenik yang memicu perubahan pada situasi lahan, walau dirinya tak merinci apa bentuk campur tangan manusia tersebut.

"Jadi (faktor) antropogenik itu mengacaukan semua kesiapan. Ke depannya, belajar dari ini, satu-satunya yang tidak boleh dilanggar adalah ekologi. Karena sesiap apapun kita, kalau ekologinya gak benar, kita selalu kalah dengan tantangan yang ada, kesiapan kita itu selalu dilampaui oleh kejadian yang ada," jelasnya.

Oleh karena itu, Dwikorita mewanti-wanti daerah yang memiliki kontur serupa dengan Pegunungan Bukit Barisan di Sumatra. Itu mencakup Pulau Jawa, Sulawesi, Maluku, juga Papua yang diklaim berpotensi mengalami bencana sejenis.

Ia mengingatkan bahwa Desember 2025 sampai April 2026 merupakan periode tumbuhnya siklon di selatan garis ekuator atau belahan bumi selatan (BBS). Dwikorita menyebut guyuran hujan dari bibit siklon sudah cukup memicu tanah longsor dan banjir bandang di wilayah geologi, seperti kasus Bukit Barisan.

(skt/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER