Zulfa Mustofa ditetapkan sebagai Penjabat (Pj) Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berdasarkan hasil rapat pleno yang diselenggarakan di Hotel Sultan Jakarta, Selasa (9/12).
Zulfa akan menggantikan peran Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sebagai ketua umum Tanfidziyah PBNU. Sebelum ditetapkan sebagai Pj Ketum, Zulfa merupakan wakil Ketua Umum PBNU.
Mengutip berbagai sumber, Zulfa lahir pada tanggal 7 Agustus 1977 di Jakarta. Ia merupakan keponakan dari Mustasyar PBNU sekaligus mantan Wakil Presiden (Wapres) ke-13 RI, Ma'ruf Amin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ayahnya merupakan KH. Muqarrabin, berasal dari Pekalongan, sementara ibunya, Nyai Haji Marhumah Latifah, berasal dari Kresek, salah satu kecamatan di Kabupaten Tangerang.
Ibunda Zulfa merupakan anak Nyai Hajjah Maimunah yang juga ibunda dari Ma'ruf Amin. Zulfa tercatat merupakan cucu kemenakan dari Syekh Nawawi al-Bantani.
Dalam bidang kepenulisan, Zulfa meluncurkan dua kitab. Kitab pertama berjudul Al-Fatwa wa Ma La Yanbaghi li al-Mutafaqqih Jahluhu. Sementara kitab keduanya berjudul Diqqat al-Qonnas fi Fahmi Kalam al-Imam al-Syafi'i.
Di sisi lain, Zulfa dianugerahi Doktor Honoris Causa (HS) Bidang Ilmu Arudl Kesusastraan Arab dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.
Sementara salah satu karya ilmiahnya berjudul "Menghidupkan Kembali Syair Arab di Masyarakat Indonesia (Kajian Kontribusi Keindahan Syair Arab sebagai Instrumen Penyampaian Pemikiran Pendidikan Karakter)".
Zulfa juga pernah menjadi pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada tahun 1997.