Waketum Golkar Khawatir Koalisi Permanen Akan Batasi Kebebasan Parpol

CNN Indonesia
Sabtu, 13 Des 2025 00:40 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia menilai koalisi permanen bisa menghambat fleksibilitas partai politik membangun kesepahaman visi dan misi.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia menilai koalisi permanen bisa menghambat fleksibilitas partai politik membangun kesepahaman visi dan misi. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengungkap kekhawatirannya soal wacana koalisi permanen yang baru-baru ini kembali mencuat usai didorong ketua umumnya, Bahlil Lahadalia.

Doli menilai wacana koalisi permanen perlu dikaji mendalam, terlebih usai diusulkan diatur dalam undang-undang. Sebab, model koalisi permanen selama ini tak pernah terjadi di Indonesia.

"Nah jadi selama ini koalisi itu terbentuk secara alamiah saja. Jadi menurut saya kita harus hati-hati kemudian memasukkan itu secara formal," kata Doli saat dihubungi, Kamis (11/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR itu menilai koalisi permanen bisa menghambat fleksibilitas partai politik dalam membangun kesepahaman visi dan misi.

Selain itu, menurut Doli, mempermanenkan koalisi bisa juga menciptakan kekakuan politik. Menurut dia, koalisi mestinya bersifat temporer seiring dinamika politik yang terus berubah.

"Jadi takutnya nanti kalau dikunci dalam koalisi permanen, ya nanti tidak ada keleluasaan untuk menyusun visi misi yang lebih luas, karena keterikatan satu sama lain antara kepentingan politik," katanya.

Doli takut koalisi permanen membuat partai politik tak lagi memiliki kemampuan untuk mengembangkan gagasan secara terbuka. Padahal, menurut dia, partai politik mestinya diberi kebebasan untuk mengembangkan ide dan gagasannya dalam membangun negara.

"Jadi menurut saya, bebaskan saja partai politik ini, sebebas-bebasnya mengelaborasi tentang konsep membangun negara dan bangsa," katanya. 

(thr/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER