THE BIG IDEA FORUM

Rosita Istiawan Unjuk Bukti Kekuatan Perempuan Indonesia di TBIF

CNN Indonesia
Selasa, 23 Des 2025 07:00 WIB
Founder Hutan Organik Megamendung, Rosita Istiawan, menunjukkan kekuatan perempuan Indonesia dalam acara The Big Idea Forum (TBIF): Mothers of the Earth untuk memperingati Hari Ibu yang jatuh pada hari ini, Senin (22/12). (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim).
Jakarta, CNN Indonesia --

Founder Hutan Organik Megamendung, Rosita Istiawan, menunjukkan kekuatan perempuan Indonesia dalam acara The Big Idea Forum (TBIF): Mothers of the Earth untuk memperingati Hari Ibu yang jatuh pada hari ini, Senin (22/12).

Tanpa latar belakang kehutanan dan pertanian, Rosita berhasil mengubah lahan kritis gundul di Megamendung, Bogor, menjadi hutan organik 30 hektare dengan 44 ribu pohon endemik.

"Saya hanya seorang ibu rumah tangga. Tidak ada basic kehutanan, tidak ada basic pertanian. Di KTP-nya tertulis apa? Ibu rumah tangga. Tapi ada satu nih, saya bisa membuat hutan dari tanah kritis dan gundul, dari tanah 2000 meter sekarang 30 hektare," ucap Rosita di The Big Idea Forum: Mothers of the Earth yang berlangsung di Museum Nasional.

Kekuatan perempuannya terbukti nyata di The Big Idea Forum: Mothers of the Earth. Rosita membagikan rahasianya dalam membangun hutan organik di Megamendung, Kabupaten Bogor.

"Saya membeli tanah dari masyarakat, saya membuat jalan sendiri, pasang listrik, saya beli tiang sendiri. Saya bilang, saya tidak mau pakai urea, harus organik. Jadi bukan namanya ngetren sekarang saja organik, dari dulu pertama menanam, saya sudah organik," ujar Rosita.

Dampak lingkungan Hutan Organik Megamendung milik Rosita menjadi pembicaraan hangat di The Big Idea Forum: Mothers of the Earth. Hutan milik Rosita mengairi dua Daerah Aliran Sungai (DAS) termasuk Ciliwung, dan mengairi dua desa.

Titip Jaga Hutan

Perjalanan Rosita membangun Hutan Organik Megamendung dimulai pada 2000, ketika mendiang suami mengungkapkan keinginan membuat 'kebun raya kecil' di masa pensiun. Berawal dari lahan seluas 2 ribu meter per segi, kini hutan organik milik Rosita berkembang hingga 30 hektare.

Perjalanan Rosita membangun dan mempertahankan Hutan Organik Megamendung tidaklah mudah. Namun, setelah lebih dari dua dekade, Rosita berhasil mempertahankan Hutan Organik Megamendung. Rosita ingin membuktikan bahwa perempuan juga mampu memelihara hutan.

"Sudah 25 tahun saya tinggal di hutan. Sudah tahun saya tinggal di hutan. Jadi kalau mau bikin hutan, jangan tinggalin hutan, harus menjadi macannya hutan. Karena apa? Saya bercita-cita dengan suami saya. Saya bertanggung jawab," ucap Rosita.

"Ini Hari Ibu. Saya sebagai ibu, saya hanya mau berpesan, jangan hanya laki-laki, ibu-ibu juga bisa. Saya membuktikan itu. Kalau orang Jakarta nih, orang Jakarta nih, kalau di puncak punya lahan 1000 meter saja, pasti bikin villa resort," ujar Rosita.

Rosita mengaku sudah mendapat banyak tawaran untuk menjual hutan miliknya, bahkan ada yang menawarkan Rp250 miliar. Tapi, Rosita menolak semua tawaran yang ada. Di sisi lain, Rosita juga berharap mendapatkan dukungan untuk mempertahankan Hutan Organik Megamendung.

"Saya menitipkan kepada Indonesia, kepada Kabupaten Bogor, pemerintahan, hutan ini tolong jaga. Karena saya, keluarga saya sudah tidak punya hutan lagi karena tidak ada daftar warisan, karena sudah menjadi yayasan hutan organik. Tapi kita sama-sama jaga agar Jakarta tidak banjir," ucap Rosita.

Sejalan dengan tema Hari Ibu di The Big Idea Forum: Mothers of the Earth, Rosita menutupnya dengan pesan pemberdayaan.

"Saya juga titip pesan kepada ibu-ibu, tidak harus laki-laki yang ibu rasakan. Saya seorang ibu rumah tangga dan perempuan. Saya bisa membuat hutan dan saya pesan pertama kepada ibunya dulu. Perbaiki di lingkungan dulu sendiri. Apalagi anak-anak zaman sekarang, yang harus kita didik dari lingkungan sendiri," kata Rosita.

Sejumlah pembicara lain yang hadir dalam The Big Idea Forum: Mothers of the Earth adalah Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia Veronica Tan, Ketua Yayasan Bambu Lingkungan Lestari (YBLL) Monica Tanuhandaru, dan dr. Ayu Widianingrum.

Selain empat pembicara, hadir juga Ketua DPR RI Puan Maharani, Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Isu Air Retno Marsudi, Head of Indonesian Heritage Agency (IHA) Esti Nurjadin, Founder dan Ketua CT Arsa Foundation Anita Tanjung, serta Pemimpin Redaksi CNN Indonesia Titin Rosmasari.

(bow)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK