Untuk menjaga keselamatan para pemain Persib pada laga Minggu (10/8) nanti, sang pelatih, Djadjang Nurdjaman, mengaku telah meminta lima unit kendaraan perintis (rantis). Kendaraan ini dimaksudkan untuk mengamankan para pemainnya. “Jika tidak bisa lima, ya tiga. Tiga rantis itu harga mati,” ucap Janur saat dihubungi CNN Indonesia pada Kamis (7/8).
Menyinggung ‘perdamaian’ yang terjadi antara kedua pendukung, lelaki berkumis ini masih tidak memercayainya. “Saya tidak mau terkecoh lagi. Tahun lalu pun begitu, ternyata kan berbeda,” ujarnya.
Perseteruan dua klub sepak bola besar di Indonesia, Persib Bandung dan Persija Jakarta, yang akan berlangsung di Gelora Bung Karno menyajikan gengsi tersendiri bagi kedua tim. Bukan tanpa alasan, duel keduanya selalu ‘panas’ dan sarat gengsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terutama di kalangan pendukung, yaitu Jakmania di kubu Persija, dan Viking di kubu Persib.
Dua pertemuan antara Persija dan Persib yang dilangsungkan di Gelora Bung Karno selama dua musim lalu pun berbuntut insiden. Pada Mei 2012, bentrokan yang terjadi antara Jakmania dan Viking menyebabkan tiga nyawa melayang.
Sementara itu, pada 2013, bus Persib sempat dilempari ketika baru keluar 100 meter dari Hotel Kartika Chandra. Peristiwa itu berbuntut penundaan pertandingan, karena Persib lalu menolak untuk bermain dan langsung pulang ke Bandung.
Berkaca pada kejadian bentrokan antar keduanya, pihak kepolisian pun sering menyikapinya dengan khusus. Mulai dari memberikan larangan menonton bagi para pendukung, hingga dibatalkannya pertandingan.
Bukan Tanggung Jawab Viking Jakarta
Empat hari jelang laga digelar, pihak Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jakarta masih belum mengeluarkan izin. Ketua Viking Chapter Jakarta, Otang Timika, merasa yakin bahwa pendukung dari pihak tamu tidak akan diizinkan datang.
“Kami sendiri sudah melarang Viking hadir, meski tanpa atribut. Tapi, ya selalu ada saja yang tetap datang, dan itu bukan tanggung jawab kami,” kata Otang melalui sambungan telepon, Kamis (07/08).
Menurut bobotoh yang tinggal di Jakarta ini, setidaknya ada 500 viking yang terdata sebagai anggota chapter Jakarta. “Dan 300 orang di antaranya adalah penonton aktif,” ujarnya menambahkan.
Viking Jakarta mengaku masih menunggu hasil koordinasi antara Ketua Viking Pusat dengan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jakarta. “Kami akan menurut dengan Viking Pusat,” ucapnya.
“Pada dasarnya, orang Sunda itu seperti sudah dilahirkan untuk mendukung Persib. Jika pun kami datang, benar-benar untuk menonton Persib bermain, bukan hal lain,” kata pria kelahiran Bandung, 22 Mei 1982 ini meyakinkan.