JELANG LIGA JERMAN 2014/2015

Calon Perusak Dominasi Bayern Munich

CNN Indonesia
Jumat, 22 Agu 2014 11:15 WIB
Pertanyaan yang muncul setiap Liga Jerman dimulai adalah tentang klub yang bisa merusak dominasi Bayern Munich. Pada musim ini, dua penantang adalah Borussia Dortmund dan Schalke 04.
Catatan: Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi CNNIndonesia.com
Jakarta, CNN Indonesia -- Sepakbola Jerman sedang menikmati masa keemasannya. Diberkahi para pemain muda bertalenta tinggi, Jerman berhasil melibas semua lawan untuk menjuarai piala dunia untuk keempat kalinya dengan penampilan mengesankan.

Kompetisi Bundesliga di Jerman juga boleh berbangga ria. Jerman dapat mengaku sebagai negara dengan liga paling atraktif, dengan rata-rata 3,16 gol per-pertandingan – lebih tinggi dibandingkan Liga Inggris yang 'hanya' menciptakan 2,77 gol per-pertandingan.

Jumlah penonton di stadion juga setiap tahun terus meningkat, dengan Bundesliga jadi liga dengan rataan penonton tertinggi di dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akan tetapi, dibalik semua sisi positif tersebut, pertanyaan yang selalu muncul pada saat musim kompetisi baru bergulir adalah siapakah yang dapat menghentikan Bayern Munich?

Musim lalu, tim asuhan Pep Guardiola ini mengakhiri kompetisi dengan pencapaian yang fantastis.

Philipp Lahm dkk telah memastikan gelar juara jauh sebelum kompetisi berakhir. Di akhir musim Die Roten bahkan unggul 19 poin atas peringkat kedua Borussia Dortmund.

Munich juga membukukan rekor liga baru dengan mencatatkan 19 kemenangan secara beruntun, agregat gol tandang terbaik (+38) dan rekor tidak terkalahkan terlama (53 pertandingan, termasuk pertandingan di musim sebelumnya).

Selain itu, pada musim ini Munich juga 'mencuri' Robert Lewandowski, pencetak gol terbanyak di liga sekaligus salah satu pemain terbaik tim rival mereka, Borussia Dortmund.

Walaupun pada musim ini Munich telah kehilangan Toni Kroos yang pergi ke Real Madrid, anak-anak Bavaria ini masih memiliki para pahlawan Jerman di Piala Dunia. Sebut saja Manuel Neuer, Lahm, Bastian Schweinsteiger, Thomas Muller, Mario Gotze, dan Jerome Boateng.

Munich juga memiliki pemain-pemain berkualitas lain seperti Franck Ribery, Arjen Robben, maupun Javi Martinez.

Melihat kualitas dan kedalaman tim yang dimiliki oleh Munich, harus diakui mereka adalah salah satu tim terbaik di Eropa.

Hanya empat dua ini yang diprediksi mampu mengganggu langkah anak-anak asuh Guardiola.

Borrusia Dortmund

Dibekali dengan pemain-pemain muda yang relatif tidak dikenal secara luas, sang arsitek tim, Jurgen Klopp berhasil menyulap Dortmund menjadi salah satu tim Eropa dengan permainan yang atraktif.  

Maka pantas jika Dortmund dapat dianggap sebagai kandidat terkuat untuk merusak dominasi Munich.

Kapten baru Dortmund, Mats Hummels, akan menjadi palang pintu terakhir sebelum lawan berhadapan dengan kiper Roman Weidenfeller.

Sementara itu, Kedatangan Matthias Ginter juga akan menambah persaingan di lini belakang Dortmund yang telah diisi Sokratis Papastathopoulos dan Nevan Subotic.

Lini tengah Dortmund juga tidak dapat dipandang sebelah mata. Diisi pemain bertalenta seperti Ilkay Gundogan, Sven Bender, Sebastian Kehl, hingga Nuri Sahin.

Sebagai salah satu tim yang rajin menyerang, Klopp memiliki banyak pilihan di dalam diri Henrikh Mkhitaryan dan Jakub Blaszczykowski, serta pemain-pemain baru seperti Pierre-Emerick Aubameyang, Adrian Ramos, dan Ciro Immobile.

Marco Reus, pemain yang kini sedang menjadi pusat perhatian di bursa transfer musim panas juga merupakan salah satu talenta Jerman yang diincar banyak klub elit Eropa.

Satu-satunya penghalang bagi anak asuh Klopp untuk merusak dominasi Munich adalah hilangnya para pemain penting mereka.

Selain kehilangan Lewandowski musim ini, pada tahun 2013 lalu Dortmund telah terlebih dulu kehilangan Mario Gotze yang hijrah ke Munich.

Akan tetapi walaupun terus-menerus 'digembosi' tim rival, jika melihat kejeniusan Klopp dan permainan Dortmund sejauh ini, mereka tetap merupakan kandidat terkuat untuk merusak dominasi Munich.

Tim asuhan Klopp ini sempat takluk dengan skor telak di kandang Liverpool, Anfield, saat pertandingan pra-musim beberapa minggu lalu.

Akan tetapi, tim ini mempu bangkit dan mengalahkan Munich di Piala Super Jerman.

Schalke 04

Meski rutin bertengger di empat besar klasemen, Schalke 04 baru dua kali menjuarai Bundesliga. Tak heran Schalke masih dirasa belum mampu menembus kekuasaan Munich-Dortmund.

Walaupun memiliki deretan pemain muda yang berpotensi menjadi pemain berkelas dunia, Schalke masih belum memiliki figur pemimpin di lini tengah mereka.

Hal ini mengakibatkan Schalke sering kesulitan ketika berhadapan dengan tim yang lebih kuat.

Tim yang bermarkas di Veltins-Arena ini lebih menjadi kuda hitam dalam persaingan di Bundesliga. Terlebih jika mengingat daya gedor yang mereka miliki dalam diri Klaas Jan-Huntelaar.

Sejak bergabung dengan Schalke pada 2010, Huntelaar telah menghasilkan 59 gol di Liga Jerman.

Dari total 139 pertandingan yang dijalani di semua kompetisi, ia juga mampu menciptakan 91 gol. Sebuah catatan yang impresif bagi seorang penyerang.

Akan tetapi Schalke perlu membenahi lini pertahanan mereka. Musim lalu mereka kemasukan 43 gol dari 34 pertandingan. Jumlah itu dapat bertambah jika bukan karena ketangguhan kiper Ralf Faehrmann.

Kiper berusia 26 tahun ini mampu menghalau 79 persen tembakan yang mengancam gawangnya. Di Jerman, statistik Faehrmann hanya kalah dari kiper timnas Jerman, Neuer.

***

Selain Dortmund dan Schalke, masih ada tim-tim seperti Bayern Leverkusen, Wolfsburg, dan juga Borussia Monchengladbach. Namun, di atas kertas hanya Dortmund yang paling berpotensi merusak kedigdayaan Munich di Bundesliga.

Meski demikian, semua yang terjadi di lapangan tidak terbatas pada prediksi di atas kertas. Istilah “bola itu bundar” berarti banyak kemungkinan dapat terjadi.

Satu hal yang pasti, untuk saat ini masyarakat Jerman dapat menikmati masa-masa emas sepakbola mereka.

Publik sepakbola Jerman pun dapat berbangga, terlebih jika mengingat perkataan Gary Lineker, salah satu legenda sepakbola Inggris.

“Sepakbola adalah permainan sederhana. Dua puluh dua orang mengejar bola selama 90 menit, dan pada akhirnya Jerman selalu menang,” ujar Lineker ketika Piala Dunia 1990.
LEBIH BANYAK DARI KOLUMNIS
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER