Jakarta, CNN Indonesia -- Komite Disiplin Federasi Sepakbola Brasil melarang keikutsertaan tim Gremio akibat kasus rasisme yang dilakukan suporter mereka.
Sebelumnya, tim asuhan Luiz Felipe Scolari ini ditundukkan 2-0 di
leg pertama ajang Piala Brasil, Jumat (28/8), melawan Santos.
Kasus rasisme yang dilakukan suporter Gremio ini terjadi di kandang sendiri, Arena do Gremio, Porto Alegre, Brasil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suporter Gremio tertangkap kamera televisi meneriaki kiper Santos, Aranha, dengan sebutan ‘monyet’.
Selain larangan bertanding bagi Gremio, komite disiplin juga menjatuhkan denda sebesar 50 ribu real Brasil (sekitar 264 juta rupiah), serta larangan berkunjung ke stadion bagi para suporter yang terlibat.
Selain Gremio, komite disiplin Brazil juga menghukum wasit pemimpin laga Gremio kontra Santos, Wilton Pereira Sampaio.
Sampaio dilarang memimpin pertandingan selama 90 hari dan dijatuhi denda 1.600 real Brasil (sekitar 8 juta rupiah), sedangkan asisten wasit terkena sanksi 60 hari dan denda sebesar 1000 real (sekitar 5 juta rupiah).
“Saya rasa tindakan rasis seperti ini tidak akan terjadi lagi. Para suporter akan berpikir dua kali, terlebih setelah mengetahui klub yang mereka dukung dapat terancam hukuman atas aksi mereka,” ujar kepala komisi disiplin, Fabricio Dazzi.
Insiden rasisme yang ditujukan pada Aranha bukan yang pertama oleh suporter Gremio.
Pada awal tahun ini, Gremio telah mendenda suporter yang berlaku rasis kepada pemain bertahan Internacional, Paulao.
Gremio merupakan salah satu klub tersukses di Brasil. Klub ini pernah sekali menjuarai piala Interkontinental, dua kali juara Piala Libertadores, dua kali juara Liga Brasil, dan empat kali peraih Piala Brasil.