Jakarta, CNN Indonesia -- Mundurnya Presiden Ferrari Luca di Montezemolo mengusik cerita di dalam tubuh Scuderia. Fakir gelar selama bertahun-tahun dianggap memicu semua masalah di tubuh Ferrari.
Pada awal musim balap 2010, tim berlogo kuda jingkrak ini mereguk kemenangan di Sakhir, Bahrain. Namun, penampilan Ferrari terus merosot, sementara para pesaingnya, Red Bull dan McLaren terus memanas.
Menjelang akhir musim, Ferrari berhasil mencuri kemenangan yang membuat Fernando Alonso memiliki kesempatan meraih gelar dunia. Sayangnya, Alonso gagal lantaran kesalahan strategi tim pada race terakhir di Abu Dhabi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musim berikutnya, Alonso pun kembali diandalkan.
Juara dunia asal Spanyol ini diharapkan bisa mencetak prestasi baru untuk tim pabrikan asal Italia tersebut. Alonso dianggap mampu mengembalikan masa keemasan seperti yang terjadi di era Michael Schumacher pada 1999-2004 silam.
Sayangnya, tak ada gelar juara dunia. Tak banyak yang bisa dilakukan tim ini hingga musim balap 2012 berakhir.
Tunggangan yang Tidak MaksimalBergabung dengan Ferrari sejak 2010, Alonso belum sekalipun meraih gelar juara. Meski kerap tampil optimal, pebalap asal Spanyol ini selalu dikalahkan Sebastian Vettel dari Red Bull dan kini oleh para pebalap Mercedes.
Kegagalan ini diakui Ferrari bukanlah kesalahan Alonso sendiri.
Kepala Tim Prinsipal Ferrari Stefano Domenicali mengakui timnya tidak bisa memaksimalkan potensi sang juara dunia kali asal Spanyol.
Menurutnya, kegagalan yang utama adalah, mobil yang diberikan kepada Alonso tidak cocok dengan talenta dua kali juara dunia itu.
Terkait hal ini, Alonso juga kerap mengkritik performa mobilnya yang kurang baik. Hal itu sempat dikatakannya usai gelaran F1 Hungaria 2013 hingga memancing amarah Luca.
Pada 2014, Scuderia Ferrari meluncurkan mobil anyarnya untuk musim balapan baru. Mereka menyebutnya F14 T.
Kehadiran mobil ini diiringi harapan untuk meraih gelar juara dunia. Namun nyatanya, harapan itu masih terlampau jauh untuk bisa diwujudkan. Pada balapan di kandang Ferrari sendiri, di Sirkuit Monza, Alonso bahkan tak bisa menyelesaikan balapan karena kegagalan mesin.
Menurut Alonso, timnya harus banyak melakukan perbaikan terkait kecepatan. Si kuda besi harus lebih efisien, memiliki aerodinamika dan tenaga lebih baik.
Hal senada diungkapkan pebalap Ferrari lainnya, Kimi Raikkonen. Ia membantah anggapan dirinya tidak layak memperkuat tim kuda jingkrak.
Pebalap 34 tahun itu menegaskan bahwa ia tidak mendapat tunggangan yang kompetitif.
Ia mengaku tidak bisa memacu kendaraannya secepat yang ia inginkan.
Ferrari terakhir mencatatkan gelar juara dunia dari klasemen konstruktor pada 2008. Saat itu, duo Felipe Massa dan Kimi Raikkonen menjadi andalannya.
Sementara untuk juara dunia dari klasemen pebalap diraih Ferrari pada 2007 dari Raikkonen.