London, CNN Indonesia -- Operator televisi kabel Virgin Media meminta pihak berwenang untuk menyelidiki kenaikan harga siar Liga Inggris, dengan mengatakan bahwa para konsumen sedang membayar mahal perang harga antar pemilik hak siar.
Perusahaan yang dimiliki oleh Liberty Global tersebut menyatakan tidak berencana untuk membidik hak siar pada lelang selanjutnya. Namun, sebagai operator jaringan yang juga menyertakan saluran olahraga seperti BSkyB dan BT, mereka terpengaruh oleh tingginya haga hak siar yang dibayarkan kedua perusahaan tersebut.
Harga hak siar pertandingan-pertandingan papan atas Liga Inggris dengan stabil naik setelah BSkyB, yang separuhnya dimiliki Rupert Murdoch, pada 1990-an membangun bisnis dengan landasan siaran pertandingan yang melibatkan klub seperti Manchester United, Arsenal, dan Liverpool.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perjanjian hak siar paling anyar, yaitu selama tiga tahun hingga 2016, terjual dengan harga 3 miliar poundsterling (US$ 5 miliar), naik 70 persen dari kesepakatan sebelumnya. Menurut Virgin, tingginya harga hak siar ini lalu dibebankan kepada konsumen, sehingga banyak dari mereka yang menolak untuk mendaftarkan diri.
BSkyB dan BT diprediksi akan kembali membidik hak untuk menyiarkan Liga Inggris, ketika lelang selanjutnya dibuka --diperkirakan pada akhir tahun ini. Virgin sendiri menebak bahwa harganya akan naik 60 persen dari yang sekarang.
"Meningkat tajamnya hak siar Liga Inggris berarti saat ini penduduk Inggris membayar paling mahal untuk menonton sepakbola ketimbang penduduk Eropa lainnya," ujar Brigitte Trafford, salah satu petinggi Virgin Media.
"Pada lelang selanjutnya, Virgin Media telah meminta Ofcom untuk menyelidiki tentang proses penjualan hak siar."
Virgin yakin bahwa penonton sepakbola di Inggris membayar tiga kali lebih mahal ketimbang penduduk Eropa lainnya.
Meski demikian, meningkatnya harga hak siar ini membuat klub-klub besar mampu mendapatkan pemain bintang. Misalnya saja Manchester United, yang pada musim panas ini mendapatkan Angel di Maria dan Radamel Falcao.
Isu hak siar televisi kompetisi olahraga di Inggris pernah melalui proses penyelidikan, ketika pada 2006 Komisi Eropa memaksa Premier League untuk menjual hak siarnya kepada lebih dari satu grup media, demi menjaga suasana persaingan bebas dalam bisnis.
Mempengaruhi BisnisPada Selasa (30/9), Virgin berkata bahwa dua minggu lalu mereka telah mengajukan keluhan resmi ke Ofcom, badan pengatur nasional, dengan dasar bahwa peraturan yang saat ini berlaku masih menghalangi kompetisi bebas dalam mendaatkan hak siar, sehingga para penonton yang terkena imbas harga tinggi.
Ofcon sedang mempelajari isu ini dan akan memutuskan akan meluncurkan penyelidikan atau tidak.
Salah satu perbedaan penyiaran pertandingan sepakbola di Inggris dan negara lainnya adalah hanya 40 persen laga yang disiarkan langsung. Sebagai perbandingan, 100 persen atau seluruh pertandingan kasta atas disiarkan di televisi.
Dengan jumlah siaran langsung yang lebih sedikit, biasanya hanya ada satu pertandingan pada satu waktu yang sama. Ini juga berkaitan dengan komitmen Premier League untuk menjadwalkan sebanyak mungkin laga pada hari sabtu pada jam 15.00, demi menjaga jumlah penonton yang datang ke stadion tetap tinggi.
Dengan berkurangnya hak eksklusif untuk menyiarkan pertandingan, dan dengan jumlah saluran yang bisa menyiarkan langsung semakin banyak, maka bisa mendorong grup-grup media untuk membayar biaya hak siar lebih sedikit dibandingkan dengan saat ini.
BSkyB, jaringan televisi berbayar terbesar Inggris, terpasang di lebih 10 juta rumah penduduk Inggris. Para analis memperkirakan bahwa lebih dari setengah konsumen BSkyB berlangganan paket olahraga.
Sementara itu, saluran olahraga BT Sports, yang digunakan untuk meningkatkan kesetiaan pelanggan televisi digital, tersedia di lima juta rumah penduduk Inggris, dengan dua juta di antaranya menyaksikan lewat platform yang disediakan Virgin.
"Pada masa lalu, pihak berwenang telah memeriksa paket-paket siaran televisi yang kami tawarkan beserta proses penjualannya, dan mereka menemukan bahwa hal-hal tersebut sesuai dengan hukum bisnis di Britania Raya dan Eropa," demikian disampaikan Premier League dalam pernyataannya.
"Jika Ofcom memilih untuk menyelidiki keluhan ini, maka dengan senang hati kami akan menunjukkan bahwa hal tersebut masih berlaku."