ASIAN GAMES 2014

Dua Saudara Tak Akur Bertemu di Final

CNN Indonesia
Kamis, 02 Okt 2014 09:16 WIB
Tim Korea Utara akan berlaga dengan tetangganya, Korea Selatan dalam laga final sepak bola Asian Games 2014 
Tim Korea Utara akan berlaga dengan tetangganya, Korea Selatan dalam laga final sepak bola Asian Games 2014 di Incheon (2/10) (Reuters/Kim Hong-Ji )
Incheon, CNN Indonesia -- Partai final sepakbola Asian Games 2014 mempertemukan Korea Selatan dan Korea Utara, dua negara "saudara" yang tidak pernah akur dan perbatasannya memilki penjagaan militer paling ketat di seluruh dunia.

Final tersebut berlangsung hari ini di Incheon, Korea Selatan (Korsel).

Pertemuan terakhir keduanya di ajang Asian Games terjadi pada 1978 di Bangkok, saat Korsel dan Korut menjadi juara bersama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini, berselang 36 tahun, keduanya kembali bertemu dalam kondisi keteganan politik yang sedang panas.

Kedua negara ini sempat terlibat dalam perang terbuka pada 1950 hingga 1953 yang berakhir dengan gencatan senjata, bukan sebuah traktat perdamaian.

Sering bertemu di ajang olahraga, permusuhan kedua negara ini acap kali menjadi kendala.

Babak kualifikasi Piala Dunia 2008 yang mempertemukan keduanya di Korea Utara harus dipindah ke Tiongkok, setelah Korea Utara menolak untuk mengibarkan bendera dan memainkan lagu kebangsaan Korea Utara sebelum laga dimulai.

Setahun kemudian, ketika Korea Selatan bergantian menjadi tuan rumah, Korea Utara sempat menuduh negara tetangga mereka itu meracuni pemain mereka.

Menjelang Asian Games ke-XVII tahun ini, pemerintah Korea Selatan juga sempat memberikan larangan pemasangan bendera Korea Utara.

Namun, meskipun berada di situasi yang relatif kurang kondusif, pihak penyelenggara Asian Games Incheon (IAGOC) menyatakan segala persiapan telah dilakukan.

"Ini bukan pertama kali kami menyelenggarakan pertandingan antara Korea Utara melawan Korea Selatan," ujar direktur media IAGOC, Kim Bae-ok.

"Pertandingan ini bukan sebuah peristiwa yang spesial," lanjut Kim, meskipun banyak yang akan tidak setuju dengan pernyataan tersebut, jika melihat sejarah antara kedua negara ini.

Pada 19 September lalu, misalnya, Korea Selatan menembakkan tembakan peringatan setelah sebuah kapal patroli Korea Utara melewati perairan mereka.

Wanita Tangguh Korea Utara

Para atlet Korea Utara sejauh ini berhasil bermain bagus di Asian Games, dengan memenangkan sembilan medali emas dan juga memecahkan rekor dunia di cabang angkat berat.

Akan tetapi, penampilan tim sepakbola mereka-lah yang membuat para pendukung Korea Utara bangga, terlebih setelah tim sepakbola wanita mereka menyingkirkan Korea Selatan di semifinal.

"Saya tidak tahu cara menggambarkan perasaan saya, mengenai para pemain wanita kami dapat melaju ke babak final," ujar warga Pyongyang, Han Jong Nam seperti dilansir dari agen berita Korea Utara, KCNA.

Tim sepakbola wanita Korea Utara ini akhirnya berhasil keluar sebagai juara, setelah di babak dinal mereka berhasil mengalahkan Jepang.

Kini, medali emas di ajang sepakbola pria akan semakin menambah kebanggaan warga Korea Utara.

Korea Selatan sendiri merupakan salah satu tim yang paling maju di sepakbola Asia, berbanding terbalik dengan tetangga mereka.

Jika menjadi juara, para pemain Korea Selatan juga akan terbebas dari kewajiban untuk mengikuti wajib militer selama dua tahun.

"Kita belum pernah mencapai partai final selama 28 tahun berlangsungnya Asian games," ujar pelatih kepala Korea Selatan, Lee Kwang-jong.

"Para pemain kami sangat ingin memenangkan pertandingan besok, sehingga kami akan melakukan yang terbaik," lanjut Lee.

Terakhir kali Korea Selatan memenangkan medali emas adalah pada Asian Games Seoul 1986, ketika mereka berhasil mengalahkan Arab Saudi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER