Motegi, CNN Indonesia --
Valentino Rossi berhasil menempati garis start ketiga dalam Grand Prix (GP) Misano, Italia (14/9). Pebalap tim Yamaha itu dihampiri wartawan usai hasil kualifikasi keluar.
Mereka bertanya kepada The Doctor mengenai peluang para pesaingnya, termasuk juara dunia 2013, Marc Marquez menandingi Rossi di kandang sendiri.
''Anda tidak pernah tahu (mengenai) Marc. Dia itu bajingan. Dia pasti akan lebih (berupaya) 100% untuk menang, jadi kita harus menunggu setelah balapan,'' tukas Vale mengenai kelihaian balap Marquez yang berani bermanuver ekstrem seperti dikutip situs resmi MotoGP.
Rossi akhirnya memenangkan seri GP ke-13 itu. Ia berada di depan Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa. Adapun Marquez merosot di peringkat ke-15 setelah terjatuh di tikungan ke-4 lap kedua. Marquez urung mencetak kemenangan ke-12 seri GP, sekaligus mematahkan rekor kemenangan 11 GP yang masih dipegang Mike Doohan pada 1997.
Terlepas dari hal tersebut, Marquez berpeluang mengunci gelar juara dunia 2014 pada seri ke-15 di Motegi, Jepang, akhir pekan ini. Marquez unggul 75 poin dari pesaing terdekat--yang merupakan rekan satu timnya, Dani Pedrosa. Hingga seri ke-14 Marquez mengoleksi 292 poin sedangkan Pedrosa memiliki 217.
Di peringkat ketiga dan keempat adalah Rossi (214) dan rekan satu timnya di Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo (202).
Lewati Sejarah
Legenda hidup balap motor Amerika Serikat (AS) Kevin Schwantz, 50, menilai Marquez berpeluang menjadi pebalap tersukses dalam sejarah MotoGP. Mantan Juara Dunia 1993 itu menilai Marquez dapat melampaui Rossi, 35, yang masih menjadi primadona MotoGP.
Selama musim ini Rossi baru mencetak satu kemenangan dan berhasil masuk podium 9 kali. Sementara Marquez telah mencetak menjadi pemenang dari 11 podium yang ia naiki selama musim ini.
Jika Marquez berhasil mengunci juara MotoGP di Motegi, anak muda kelahiran 1993 itu mungkin sudah pantas disandingkan dengan Mick Doohan dan Giacomo Agostini. Marquez telah menyaingi Rossi setelah memenangkan tiga GP pertama pada awal musim. Terakhir kali, hal itu dilakukan Rossi pada 2001.
Seperti dilansir situs MotoGP, Lorenzo yang berada di peringkat keempat klasemen mengaku akan sulit untuk mengejar Marquez. Lorenzo baru mendapatkan kemenangan pertamanya musim ini dalam balap di Aragon. Walau memiliki hasil baik dalam latihan bebas perdana di Motegi, juara dunia dua kali itu sulit mengejar Marquez di 4 seri GP terakhir.
Kini, Lorenzo menargetkan untuk melewati Pedrosa dan Rossi di daftar klasemen.
''Saya lebih dekat untuk peringkat kedua kejuaraan (MotoGP),'' kata Lorenzo sebelum latihan bebas. ''Posisi pertama menjadi hal yang mustahil sekarang. Marc akan menjadi juara segera atau nanti.''
Setahun yang lalu, Rossi menilai ia melihat cerminan dirinya pada Marquez. Baik gaya membalap maupun perilaku Marquez, tukas Rossi, hampir mirip dirinya. Sebagian menilai, komentar Rossi adalah sebuah upaya untuk menekan psikologi Marquez yang baru naik peringkat ke MotoGP.
Marquez direkrut Repsol Honda pada 12 Juli 2012 untuk mengganti Casey Stoner yang pensiun pada musim balap 2013. Prediksi The Doctor atas pengendara Honda RC213V ternyata benar. Marquez bukan debutan semenjana di MotoGP karena ia mampu menjadi juara dunia pada musim pertamanya. Ia menjadi pebalap pertama setelah Kenny Roberts melakukannya pada dasawarsa 1970.
Marquez juga memiliki gaya balap yang nyeleneh dan dinilai nekat oleh para pesaingnya. Tahun lalu Lorenzo pernah marah besar terhadap Marquez saat keduanya sedang terlibat duel sengit di trek. Kenekatan Marquez untuk memotong pebalap lain dalam posisi dekat itu dinilai Lorenzo dapat berbahaya.
''Dia pembalap yang sangat agresif dan berani ambil risiko sepanjang balapan,'' kata Lorenzo pada Oktober tahun lalu.
Selain nekat, Marquez juga dikenal karena berani membelokkan motor dengan kecepatan tinggi sambil memiringkan badan hingga sikunya menyentuh bumi. Gaya itu membuat Marquez mendapat julukan 'The Elbow', karena ia gemar menempelkan siku ke sirkuit guna mendapatkan kemiringan maksimal. Kemiringan maksimal itu memberi kesempatan bagi Marquez untuk meluncur lebih cepat saat lepas dari tikungan.
Gaya kemiringan ekstrem itu mengingatkan penggemar MotoGP pada pendahulunya, Stoner.
''Marquez sangat spektakuler di atas motor, dia sangat bagus dan begitu cepat, dan gaya membalap yang aneh. Itu sesuatu yang baru. Saya dan Jorge, gaya membalap kami lebih klasik. Marquez ini beda,'' ujar Rossi sebelum GP Sepang tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT