Jakarta, CNN Indonesia -- Kegagalan Timnas Indonesia U-19 di ajang Piala Asia U-19 2014 tidak membuat pengamat sepak bola, Bambang Nurdiansyah, terkejut. Pria yang akrab disapa Banur itu mengatakan Evan Dimas dan kawan-kawan bukanlah Barcelona.
Timnas U-19 harus angkat koper lebih awal di Piala Asia U-19 2014 setelah kalah 0-1 dari Australia di Stadion Thuwunna Youth Training Centre, Yangon, Myanmar, Minggu (12/10). Indonesia saat ini menduduki dasar klasemen Grup B setelah mengalami dua kekalahan.
Pada laga pertama, anak-anak asuh Indra Sjafri ditundukkan Uzbekistan 1-3.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banur mengaku sudah memprediksi kegagalan Timnas U-19 sejak awal. Mantan pelatih Arema dan PSIS Semarang itu mengatakan belum saatnya Garuda Jaya berbicara banyak di kompetisi level Asia.
"Siapa bilang Timnas U-19 bagus? Saya tidak bilang mereka gagal, tapi mereka belum bagus. Tidak usah pusing dengan kegagalan ini, karena perjalanan mereka masih panjang. Kita punya banyak pemain bertalenta, Timnas U-19 punya prospek bagus," ujar Banur, Senin (13/10).
Bukan BarcelonaBanur mengatakan sejak awal masyarakat Indonesia sudah melakukan kesalahan dalam memandang Timnas U-19. Pemain Timnas Indonesia era 1980an itu menganggap tim besutan Indra Sjafri memikul beban terlalu berat.
"Harapan terhadap Timnas U-19 terlalu besar, dan itu juga karena media yang terlalu membesar-besarkan. Ingat, mereka masih muda, masih labil, dan mudah naik-turun. Beda dengan Timnas senior. Publik Indonesia haus prestasi, tapi tidak ada yang instan," ujar Banur.
"Ketika mereka menang lawan Korea Selatan di babak kualifikasi, Timnas U-19 sudah dianggap seperti Barcelona. Lihat Korsel sekarang memuncaki grup. Kita lawan Vietnam di Piala AFF saja bisa kalah. Level kita saat ini masih Asia Tenggara," sambungnya.
Meski gagal di Piala Asia U-19 2014, Banur berharap PSSI mempertahankan pelatih Indra Sjafri. Banur juga meminta PSSI terus mengawal perkembangan Timnas U-19.
Banur merupakan satu di antara beberapa pemain Indonesia yang tampil di Piala Dunia U-20 (1979) bersama Timnas U-19 -- terakhir kalinya Indonesia tampil di ajang tersebut.
Pelatih 53 tahun itu mengatakan ada perbedaan antara Timnas U-19 yang diperkuatnya dengan era Garuda Jaya saat ini.
"Saya sebenarnya tidak bisa membandingkan karena jauh berbeda. Dulu kita libas semua tim-tim Asia Tenggara, Laos, Kamboja, Vietnam. Namun, dulu mereka masih dalam kondisi perang, sedangkan sekarang sudah tidak.
"Kalau kita tidak siap, maka kita akan kebakaran janggut," ucap Banur.