RICKIE LAMBERT

Akhir Kisah Indah Sang Buruh Pabrik Ubi

CNN Indonesia
Rabu, 22 Okt 2014 11:36 WIB
Pada Agustus 2013, pada usia 31 tahun, Rickie Lambert tampil pertama kali membela Inggris. Ia lewati jalan yang panjang untuk bisa mewujudkan mimpinya tersebut.
Rickie Lambert mewujudkan mimpi untuk membela tim nasional Inggris pada Agustus 2013 lalu. Pada laga pertamanya membela Inggris, ia mencetak gol. (Getty Images/The FA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seperti Graziano Pelle, mimpi seorang Rickie Lambert untuk membela negara baru mewujud nyata pada usia yang tak lagi terbilang muda, yaitu 31 tahun. Namun, sebagaimana juga Pelle, Lambert mewarnai debutnya di sepak bola internasional dengan sebuah gol.

Inilah berkah yang tak kunjung usai disyukuri Lambert.

Meski tak banyak yang tahu latar belakangnya, nama Lambert mendadak menjadi perbincangan usai debutnya itu. Hanya dalam tiga menit, Lambert mampu membuat dirinya dipandang dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beranjak dari bangku cadangan, pemain yang kini berusia 32 tahun itu tak butuh waktu lama menunjukkan arti keberadaannya untuk Inggris. Dalam laga ujicoba di Stadion Wembley, Kamis, 15 Agustus 2013, ia berhasil membawa Inggris unggul 3-2 atas Skotlandia.

Menapaki Kemustahilan

Keinginan menjadi pemain sepak bola mengalir di darahnya sejak masih sangat belia. Pria kelahiran Liverpool ini lantas menjadi murid di Akademi Liverpool.

Dianggap tak memiliki performa yang memenuhi standar akademi The Reds, Lambert harus rela dilepas oleh klub favoritnya dan lalu pindah ke Blackpool .

Di klub yang didirikan pada 1887 ini,  penampilan lambert juga kurang memuaskan dan berujung pemutusan kontrak. Kemudian, ia memutuskan berlatih bersama Macclesfield.

Demi kelangsungan latihannya di Macclesfied, Lambert sempat bekerja di pabrik ubi. Ia berharap pekerjaan sambilan ini dapat terus membiayai latihan, sembari berharap mendapat kontrak permanen.

Harapan itu pun terjawab. Lambert diberi kontrak dengan bayaran £50 per minggu. Ia lalu membayar kepercayaan tersebut dengan mencetak beberapa gol.

Gol demi gol ia hasilkan saat berpindah-pindah, meski bukan di klub utama. Sebut saja Stockport, Rochdale, dan Bristol Rovers. Gelar pencetak gol terbanyak di Liga Satu lantas disandangnya kala memperkuat Bristol.

Langkah besar pria bernama lengkap Rickie Lee Lambert ini tercipta saat bergabung dengan salah satu klub tradisional Inggris, Southampton, dengan biaya transfer £1 juta.

Melakoni musim pertamanya bersama Southampton, ia berhasil mencetak total 36 gol dari 58 pertandingan. Performa Lambert terus meningkat.

Di Championship, Rickie mencetak 27 gol dan kembali membawa Southampton promosi untuk kali kedua berturut-turut. Inilah musim terbaiknya di ranah sepak bola Inggris.

Lambert memenangkan Football League Championship Golden Boot, Football League Championship Player of The Year, masuk dalam PFA Championship Team of The Year, serta menjadi pemain terbaik pilihan fans The Saints.

Di Liga Inggris, Lambert juga terus berkibar. Ia menjadi penentu kemenangan Southampton atas Chelsea dengan mencetak gol ke-14 musim itu. Rickie mengakhiri musim dengan mencetak 15 gol.

Ia mengantongi gelar pencetak gol terbanyak Southampton musim itu dan membuatnya dipanggil ke timnas Inggris. Momen yang juga tepat, lantaran Sang Tiga Singa tengah diterpa krisis penyerang.

Rickie Lambert menjalani latihan bersama Steven Gerrard. Tak hanya membela Inggris, Lambert juga mewujudkan mimpi bermain untuk klub favoritnya, Liverpool. (Reuters/Phil Noble)
Kemustahilan yang Terbantahkan

Kini ia bukan lagi pria yang harus rela menjadi buruh pabrik demi bisa melewati perjalanan menuju tempat latihannya. Lambert menjelma menjadi salah satu orang pilihan yang membela Inggris menghadapi rival klasiknya, Skotlandia.

Laga persahabatan ini mencatatkan nama Rickie Lambert di deretan pemain pengganti.

Pada menit ke-67, saat kedudukan imbang 2-2, ia masuk menggantikan Rooney. Kernyit kening banyak pihak seperti mempertanyakan, sekaligus menyayangkan keputusan Hodgson menarik keluar Rooney, dan menggantinya dengan pemain tak “bernama”.

Pada menit ke-70, melalui sundulan keras, Rickie Lambert memperkenalkan namanya ke dunia. Skor 3-2  bertahan hingga akhir pertandingan.

Seiring debutnya tersebut, cita-cita masa kecilnya juga terwujud, yaitu bergabung dengan klub idaman tempat ia dilahirkan, Liverpool. Semua terjadi ketika usianya memasuki kepala tiga.

Tak ada yang mustahil ketika manusia terus berusaha.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER