Jakarta, CNN Indonesia --
Pola permainan tiki taka, yang selama ini melekat dengan Barcelona, awalnya ditanggapi sinis oleh Real Madrid. Namun, belakangan Los Blancos mulai terlihat menggunakan strategi permainan yang ditenarkan Josep Guardiola tersebut. Kita mungkin akan melihat dua tim yang menggunakan strategi tiki taka, saat Madrid menjamu Barcelona pada lanjutan Liga Spanyol di Santiago Bernabeu, Sabtu (25/10).Selama ini, Madrid dikenal dengan permainan cepat, mengandalkan dua sayap dan mengancam lewat serangan balik. Namun, permainan cepat Madrid selalu kalah tenar dari tiki taka Barcelona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan ketika Madrid mengakhiri dominasi Barcelona dengan merebut gelar Liga Spanyol 2012 bersama Jose Mourinho, tiki taka tetap menjadi strategi yang lebih dicintai pecinta sepak bola.Namun, belakangan Madrid seperti mengubah pola dasar dari permainan mereka. El Real mulai menerapkan permainan umpan-umpan pendek. Hal itu terlihat ketika Madrid mengalahkan Levante 5-0 pada pertandingan Liga Spanyol, akhir pekan lalu.
Absennya Gareth Bale, membuat pelatih Carlo Ancelotti memainkan kuartet Isco, James Rodriguez, Luka Modric dan Toni Kroos. Keempat gelandang Madrid sangat aktif di lini tengah. Bahkan, situs WhoScored mencatat, Kroos menyelesaikan 82 dari 84 umpannya, sedangkan Modrid sukses melakukan 71 umpan dari 73 percobaan.
Saat Bale bermain, Ancelotti kerap menempatkannya sebagai trisula bersama Ronaldo dan Benzema. Serangan Madrid pun kerap memanfaatkan kecepatan di sayap, Bale dan Ronaldo, dengan target Benzema.
Berubahnya permainan Madrid juga terlihat ketika mengalahkan Liverpool 3-0, Rabu (22/10). Seperti dikutip dari situs resmi UEFA, El Real menyelesaikan 589 umpan dari 651 percobaan. Catatan itu sangatlah tinggi bagi tim yang dikenal dengan permainan cepat seperti Madrid.Jika Madrid kembali mengandalkan tiki taka saat melawan Barcelona, maka laga El Clasico akhir pekan nanti akan sengit di lini tengah. Isco, James, Modric, dan Kroos akan berduel dengan Andres Iniesta, Sergio Busquets, dan Ivan Rakitic. Busquets--yang posisinya selama ini diisi Javier Mascherano-- mungkin diturunkan Enrique karena sudah mulai melakukan latihan. Sedangkan Xavi kemungkinan akan memulai pertandingan dari bangku cadangan.Kedua tim sama-sama memiliki kelemahan. Madrid contohnya. Sejak ditinggal Xabi Alonso, mereka tidak punya gelandang bertahan yang mumpuni. Isco, James, Modric, dan Kroos lebih bertipe menyerang. Sedangkan Asier Illarramendi, belum kaya pengalaman.Kondisi itu membuat Madrid sedikit kesulitan melakukan perebutan bola di lini tengah. Sedangkan Barcelona sangat gemar menguasai bola. Sepanjang tahun ini, rata-rata penguasaan bola klub asal Catalonia itu adalah 64 persen.Lini tengah Barcelona juga punya kelemahan. Mereka lambat dalam membangun serangan. Transisi dari permainan dari bertahan ke menyerang Barcelona tidak terlalu bagus.Hal itu bisa menyulitkan Lionel Messi dan kawan-kawan di El Clasico akhir pekan ini. Jika biasanya mereka menghadapi Madrid yang mengandalkan serangan balik dan meninggalkan banyak ruang, kini Barcelona menghadapi Los Blancos yang menumpuk gelandang tengah.Laga El Clasico memang selalu panas dan sulit diprediksi. Namun, kemungkinan besar Anda akan melihatkan pertandingan El Clasico yang berbeda akhir pekan ini. Siapa biasa menguasai lini tengah, maka tim itulah yang akan menang.