Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, mengklaim Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) sudah mengetahui kasus lima gol bunuh diri yang terjadi pada laga Divisi Utama antara PSS Sleman melawan PSIS Semarang, Minggu (26/10).
"Jadi semua sedang dalam pengawasan PSSI dan FIFA Security. Itu merupakan bentuk kerjasama PSSI dengan FIFA. Jadi FIFA sudah mengetahui hasil pertandingan PSS melawan PSSI itu," ujar Djohar kepada
CNN Indonesia, Senin (27/10) pagi.
FIFA Security merupakan kelompok kerja yang dibentuk FIFA pada 1 Juni 2012. FIFA Security bertugas melindungi kompetisi sepak bola di bawah payung FIFA dari segala bentuk manipulasi, termasuk pengaturan skor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil pertandingan sedang diamati FIFA Security dan Komisi Disiplin PSSI di bawah pimpinan Pak Hinca Panjaitan. Mereka akan mengambil langkah-langkah yang perlu diambil. Ini kan indikasi
match fixing," ucap Djohar.
Komisi Disiplin PSSI rencananya akan menggelar sidang untuk membahas kasus lima gol bunuh diri ini besok, Selasa (28/10). Ketua Komdis PSSI, Hinca Panjaitan, mengatakan yang dilakukan PSS dan PSIS sudah mencederai sportivitas.
Pertandingan laga terakhir Grup N babak 8 Besar Divisi Utama antara PSS melawan PSIS di Sasana Krida Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, Minggu (26/10), sedang menjadi sorotan.
PSS dan PSIS disinyalir enggan bertemu Borneo FC di babak semifinal. Alhasil, kedua tim berlomba-lomba melakukan gol bunuh diri agar bisa mengakhiri pertandingan dengan kekalahan. Pertandingan berakhir 3-2 untuk kemenangan PSS.