Palembang, CNN Indonesia -- Walikota Bandung, Ridwan Kamil, menunjukkan dukungannya kepada tim Persib Bandung dengan datang langsung ke Stadion Jakabaring, Palembang. Tak tanggung-tanggung bersama ratusan bobotoh lainnya ia bertelanjang dada karena pendukung Persib dilarang mengenakan atribut pada laga tersebut.
Sejak September 2013, suporter Persib sendiri masih dalam status terhukum yaitu dilarang untuk menyaksikan Persib berlaga di luar kota Bandung.
Keputusan itu merupakan buntut dari kericuhan yang terjadi dalam pertandingan antara Persija Jakarta versus Persib Bandung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, 28 Agustus 2013 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam surat No. 1573/Liga/XI/2014 yang ditandatangani CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, dijelaskan bahwa PT Liga telah melakukan pembahasan dengan Komisi Disiplin PSSI Pusat bahwa status hukuman bagi suporter Persib tetap berlaku bagi laga semifinal dan final, karena pengertian tandang dimaksud adalah keluar dari Kota Bandung.
Namun larangan ini tidak menghalangi ribuan bobotoh Persib untuk menyambangi Palembang, meski mereka akhirnya melepas atribut berupa kaos Persib sehingga bertelanjang dada di Stadion Jakabaring.
Sebagaimana disampaikan Ketua Umum Viking, Heru Joko, pada Senin (3/11), kurang lebih 20 bus berisikan penggemar Persib berangkat ke Palembang untuk memberikan dukungan bagi tim kesayangannya.
Jumlah 20 bus adalah yang terdaftar resmi di Viking, sementara yang tidak resmi diperkirakan mencapai 50 bus.
Di antara ribuan pendukung Persib yang hadir di Jakabaring, ada nama Ridwan Kamil. Ia mendarat pukul 13.30 WIB di Bandara Sultan Badaruddin dan langsung menuju stadion dengan baju berwarna biru
tosca dan mengenakan topi koboi.
Semenjak sore Ridwan sudah berada bersama suporter di halaman stadion. Melalui akun media sosial Twitter-nya (@ridwankamil), Ridwan juga sempat mengunggah foto-foto ia bersama bobotoh.
Menurut satu kicauannya, walikota yang akrab dipanggil dengan julukan Kang Emil ini memberikan nasehat para bobotoh agar menjaga ketertiban, kebersihan, dan kesantunan pada laga semifinal.