Zurich, CNN Indonesia -- Presiden FIFA, Sepp Blatter, menolak permintaan pemimpin Asosiasi Sepak Bola Inggris, Greg Dyke, untuk membuka hasil investigasi terkait kasus suap di tubuh Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional tersebut.
Dyke mendapatkan surat balasan dari Blatter yang menyatakan jika FIFA mempublikasikan laporan investigasi tentang pemiihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022, FIFA akan melanggar regulasi mereka sendiri.
Selain itu Blatter juga mengatakan, jika Inggris menginginkan laporan Garcia dipublikasikan, mereka harus menjamin tidak akan ada pihak-pihak Inggris yang muncul dalam laporan tersebut yang akan mengajukan tuntutan hukum kepada FIFA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika Inggris dapat menjamin hal tersebut, FIFA mungkin saja mempertimbangkan untuk mempublikasikan bagian laporan tentang proses pencalonan Inggris sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018.
Membungkam DykePernyataan Blatter ini diperkirakan muncul untuk 'membungkam' Dyke, yang sangat vokal menentang keputusan Blatter untuk kembali melaju sebagai presiden FIFA pada tahun depan.
Meski demikian, proses pencalonan Inggris sendiri tidak lepas dari kontroversi.
Pada kesimpulan laporan, FIFA mengkritik Inggris yang memberikan pelayanan 'ekstra' kepada mantan presiden Concacaf, Jack Warner, yang kala itu memiliki hak suara untuk memilih tuan rumah Piala Dunia.
Inggris diketahui membayar sekitar 35 ribu poundsterling untuk menyelenggarakan sebuah acara makan malam di Karibia, dan juga akan 'membantu' orang dekat Warner untuk mendapatkan pekerjaan di Inggris.
Meski menolak permintaan Dyke, Blatter juga sadar reputasi FIFA yang sedang menurun, khususnya di Inggris.
"Saya menyadari bahwa reputasi FIFA di Inggris sangat rendah, dan dengan mempublikasikan laporan tersebut akan sedikit meningkatkan reputasi kami," ujar Blatter.
"Sebuah langkah yang bagus untuk membangun reputasi, tetapi kami ingin Anda untuk mempertimbangkan posisi dan juga perspektif kami."
Menurut Blatter, dengan tidak mempublikasikan laporan, maka mereka juga akan melindungi pihak-pihak yang terlibat dalam proses investigasi.
Baru-baru ini, dua saksi yang terlibat dalam laporan Garcia mengajukan keluhan, setelah laporan Eckert membuat mereka terekspos dan mendapatkan ancaman. Salah satu saksi, Phaedra Almajid, bahkan mengaku telah mendapatkan tawaran dari FBI untuk masuk dalam program perlindungan saksi, Rabu (19/11).