Abu Dhabi, CNN Indonesia -- Jenson Button berharap Grand Prix Formula Satu Abu Dhabi bukan balapan terakhir dalam karirnya, meskipun saat ini ia sedang mengalami ketidakpastian seputar masa depan kontraknya.
Tim McLaren telah menunda keputusan rencana perpanjangan kontrak Button sampai 1 Desember, sehingga Button dan Kevin Magnussen harus menunggu satu minggu lagi untuk mengetahui apakah mereka akan tetap berlaga di ajang Formula Satu.
Di tengah spekulasi bahwa ini adalah balapan terakhirnya, dalam beberapa hari ke belakang media sendiri memberikan tribut kepada Button dan keluarganya pun datang untuk memberikan dukungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Button sendiri menuturkan bahwa ia berharap ini bukan Grand Prix terakhirnya karena ia merasa masih memiliki kekuatan untuk menunjukkan kemampuannya.
Ketika ditanya mengenai perasaannya, Button menjawab, "Saat ini saya masih melakukan pekerjaan saya dan sejauh ini saya sangat menikmatinya."
Selain masalah kontrak, GP Abu Dhabi ini juga menguji emosi Button ketika ia dipaksa dipanggil kembali ke pit oleh timnya karena terjadi kesalahan estimasi bahan bakar.
Di kualifikasi pertama, Button berada di posisi kedelapan. Namun saat kualifikasi kedua, ia terpaksa membatalkan balapan setelah mobilnya kehabisan bahan bakar. Melalui radio komunikasi di dalam mobil, pembalap Britania ini terdengar seolah tak percaya bahwa ia harus membatalkan sesi latihan dan berkata, "Yang benar saja?!"
"Ini babak kualifikasi yang penuh emosi," kata Button seperti yang dikutip dari ESPN.
Direktur McLaren, Eric Boullier mengatakan bahwa masalah itu dipicu oleh pompa pengisian bahan bakar yang rusak.
"Salah satu pompa yang digunakan rusak, sehingga terjadi kesalahan estimasi bahan bakar," kata Boullier.