Manila, CNN Indonesia -- Penampilan Serena Williams di ajang tenis International Premier Tennis League (IPTL) banyak ditunggu. Namun, timn yang ia bela, Singapore Slammers, harus kalah tiga kali berturut-turut.
Diakui Serena, meski pertandingan tidak mudah, ia menjalani pertandingan dengan gembira.
"Saya suka suasana di dalam tim, karena semua orang masih berpikiran positif jika ada yang kalah dalam pertandingan," kata Serena seperti yang dikutip dari kantor berita AP setelah bermain melawan tim Manila Mavericks di hadapan 12.000 penonton.
Dalam pertandingan melawan Manila Mavericks pada Minggu (30/11), Williams berhasil mengalahkan petenis Kirsten Flipkens, dengan skor 6-3 di kategori tunggal putri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, di kategori ganda campuran, Serena yang berpasangan dengan Lleyton Hewitt harus kalah dari pasangan Flipkens dan Andy Murray dengan skor 6-1.
Manila Mavericks berhasil mengalahkan Singapura Slammers dengan skor 27-19.
Murray, yang dalam tiga pertandingan membantu mengumpulkan kemenangan pertama untuk Manila Mavericks, tidak akan bermain untuk sisa tiga pertandingan berhadiah US$ 1 juta di Singapura, New Delhi dan Dubai nanti.
Sesuai aturan IPTL, meski sistemnya
round robin, tapi pemain bintang memang tidak akan bermain di semua pertandingan.
Tim yang berjaya di IPTL saat ini adalah tim India Aces, yang memenangkan semua tiga pertandingan.
Kejuaraan tenis IPTL adalah gagasan dari legenda tenis Asia, Mahesh Bhupathi pada tahun 2013 untuk mempromosikan tenis di benua tersebut.
IPTL memainkan format baru permainan tenis cepat, yang ditentukan dari penggabungan skor lima pertandingan satu-set; tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda campuran dan legenda tunggal.
Novak Djokovic, Jo-Wilfried Tsonga, Andre Agassi, Goran Ivanisevic, Maria Sharapova dan Ana Ivanovic adalah pemain terkenal yang berlaga dalam pertandingan ini.
Mereka tergabung ke dalam tim Manila Mavericks, Singapore Slammers, Indian Aces dan UAE Royals.