Suzuka, CNN Indonesia --
Hasil investigasi kecelakaan tim penyidik F1 menyatakan pebalap Marussia, Jules Bianchi, tidak memperlambat mobilnya sebelum kecelakaan di Grand Prix Jepang pada awal Oktober lalu. Bianchi juga dilaporkan terus memacu mobil tanpa mengurangi kecepatan ketika ada bendera peringatan.
Mobilnya lalu menghantam derek dengan kecepatan 126 km per jam. Bianchi mengalami kecelakaan F1 paling fatal sejak kematian Ayrton Senna pada 1994. Pebalap itu harus menjalani perawatan kritis di rumah sakit.