Catatan: Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi CNNIndonesia.com
Jakarta, CNN Indonesia -- Penjaga gawang akan sulit mendapatkan pengharagaan sebagai pemain terbaik, bahkan di skala internasional sekali pun. Untuk dianugerahkan sebagai yang terbaik, seorang kiper akan sulit bersaing dengan penyerang yang mencetak gol kemenangan.
Lalu, apakah Manuel Neuer bisa mendobrak eksistensi dua striker tertajam dunia --Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi-- untuk menjadi pemain terbaik tahun ini?
Sebelum menjawab hal itu, saya ingin membagi pengalaman tentang situasi kiper dalam sebuah permainan sepak bola.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika saya masih kecil, saya tak pernah melewatkan satu sore pun tanpa bermain bola di lapangan kampung. Sebelum permainan dimulai, biasanya kami yang sudah berkumpul di lapangan akan menentukan di sisi lapangan mana kami akan memulai pertandingan dan bermusyawarah mengenai posisi masing-masing.
Posisi kiper adalah posisi yang selalu dipilih terakhir dan dilempar-lempar antaranggota tim. Akhirnya, demi keadilan, diterapkanlah sistem 'Super' untuk menentukan kiper.
Super adalah singkatan dari 'Masuk (gol) ganti kiper'.
Sistem super itu akan membuat kiper diganti setiap kali gawang tim kebobolan sehingga akhirnya semua orang pun akan menjadi kiper. Lalu siapa yang menjadi kiper sejak awal permainan? Biasanya adalah orang-orang 'sial' yang akan ditunjuk kawan-kawannya.
Walau dipaksa menjadi kiper, kami tetap bermain serius untuk menggalang pertahanan menghalau bola masuk ke dalam gawang. Harga diri terpukul kalau kebobolan. Itu kata kuncinya.
Kami tidak bermain di liga atau sebuah turnamen berhadiah, hanya melampiaskan hobi bersepak bola. Tapi, ada harga diri yang terpukul ketika melihat gawang kami kebobolan.
Di kancah sepak bola profesional pun kiper ternyata tak selalu mendapatkan penghargaan yang terbaik. Walaupun penting, posisinya masih kalah mentereng dibanding striker atau playmaker.
Tengoklah gelar pemain terbaik dunia yang dianugerahkan FIFA. Sejak Perang Dunia II berakhir hanya ada seorang kiper yang pernah menjadi pemain terbaik melebihi pemain mana pun.
Orang itu adalah Lev Yashin.
Si laba-laba dari Uni Soviet itu menjadi pemenang Ballon d'Or--trofi pemain terbaik di benua Eropa pada 1963. Setelah itu otomatis belum ada lagi kiper yang menjadi pemain terbaik FIFA maupun Eropa.
Setelah Yashin belum ada lagi kiper yang memenangi Ballon d'Or. Kiper yang pernah menjadi nominasi Ballon d'Or adalah Dino Zoff (runner up 1973), Ivo Viktor (peringkat tiga 1976), Oliver Kahn (peringkat ketiga 2001 dan 2002), Gianlugi Buffon (runner up 2006). Apalagi setelah dua gelar itu digabung sejak 2010 lalu.
Pada ajang FIFA Ballon d'Or tahun ini, kiper timnas Jerman yang juga merumput di Bayern Munich, Manuel Neuer bakal bersaing dengan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Neuer bukanlah striker yang rajin mencetak gol. Namun, dia adalah kiper yang menghalau gol-gol dari tim lawan masuk ke dalam gawangnya. Tahun ini, pria berusia 28 tahun itu turut membawa Jerman meraih Piala Dunia di Brasil. Sebuah gelar yang belum pernah dirasakan oleh Messi, apalagi Cristiano Ronaldo.
Jadi, apakah masih belum pantas seorang kiper mengalahkan dua striker haus gol untuk menjadi pemain terbaik dunia?
Atau memang kiper harus sama dengan posisinya di lapangan? Berada di bagian paling belakang.