NBL 2014/2015

Pengamat: NBL Butuh Pemain Asing

CNN Indonesia
Jumat, 05 Des 2014 17:56 WIB
Reinhard percaya bola basket Indonesia bisa melewati kesuksesan Filipina. Salah satu regulasi yang perlu diperbaiki adalah penggunaan pemain asing.
Ilustrasi NBL Indonesia (CNN Indonesia/Rengga Adhiwena)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat bola basket, Reinhard Tawas, menilai Liga Bola Basket Nasional (NBL) perlu melibatkan pemain asing untuk meningkatkan atmosfer kompetisi.

"Namun dengan regulasi yang jelas," ujar Reinhard saat dihubungi CNN Indonesia, Jumat (5/12).

Kehadiran pemain asing, diakui Reinhard, dapat memicu semangat pemain lokal saat bertanding. Namun, ia menegaskan, harus ada regulasi tegas seperti di Filipina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Liga bola basket Filipina (PBA), yang merupakan kompetisi terbaik di Asia Tenggara, hanya mengizinkan satu pemain asing yang turun ke lapangan.

Pemain asing diibaratkan Reinhard seperti pedang bermata dua. Satu sisi dapat memperkuat, namun di sisi lain dapat melemahkan sesama anggota tim.

"Mereka terkadang suka main sendiri," ujar Reinhard.

Pelarangan pemain asing bergulir saat Indonesian Basketball League (IBL) pada 2010. Sebelumnya, saat era Kobatama, liga basket Indonesia masih mengizinkan adanya pemain asing dari 1995-2000.

Lima tahun NBL bergulir, isu menggunakan pemain asing masih santer terdengar. Musim ini ada beberapa pemain naturalisasi, termasuk Ebrahim 'Biboy' Enguio Lopez yang memperkuat Aspac Jakarta.

Reinhard menganggap, dibandingkan dengan Kobatama dan IBL, NBL lebih memiliki nilai lebih dari segi pelaksanaan dan antusiasme masyarakat.

"Kompetisi nasional harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan. Tim juga harus ikut liga tingkat ASEAN, serta memasukkan pemain asing asalkan regulasinya jelas. Itulah cara untuk Indonesia menyalip Filipina," ujar Reinhard.

Seri pertama NBL 2014/2015 telah dibuka di Jakarta pekan ini. Seri pertama ini akan berlangsung hingga 7 Desember 2014.

Lihat: Dari Kobatama Menuju NBL
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER