Jakarta, CNN Indonesia -- Hasil sidang Komisi Informasi Pusat yang menyatakan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai badan publik non pemerintah harus melakukan transparansi anggaran berbuntut panjang.
PSSI menolak tudingan badan itu menutupi manajemen keuangannya dan akan mengajukan keberatan atas putusan, namun Forum Diskusi Suporter Indonesia (FDSI) mempertanyakan klaim PSSI tersebut.
"Jika sudah transparan, tidak akan ada persidangan dengan KIP, karena kami sebenarnya sudah dua kali mengirimkan surat kepada PSSI tetapi tidak pernah ditanggapi," ujar Ketua FDSI Helmi Atmaja saat dihubungi
CNN Indonesia melalui sambungan telepon, Selasa (9/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Surat pertama kami kirimkan untuk meminta informasi mengenai transparansi keuangan mereka. Sedangkan yang kedua merupakan keberatan karena surat pertama tidak ditanggapi."
Langkah FDSI ke KIP, diakui Helmi, dilakukan setelah dua kali suratnya tidak ditanggapi oleh PSSI.
Terkait niat PSSI untuk mengajukan keberatan yang diungkap lewat akun twitternya, Helmi dari FDSI menyatakan bisa menerimanya.
"Saya menghormati dan menghargai (Sikap PSSI) selama cara-cara yang ditempuh legal dan sesuai dengan konstitusi," ujar Helmi menambahkan.
"Menurut kami, publik juga justru akan semakin bertambah curiga mengapa mereka
ngotot tidak mau membuka informasi."
Ketika menanggapi keputusan KPI ini, Ketua Umum PSSI Djohar Arifin mengatakan pihaknya tidak menutupi manajemen keuangannya.
"Kami tidak ada tutup-tutupi keuangan. Kami transparan. Kami laporkan ke kongres tahunan karena itu merupakan kewajiban kami," ujar Djohar ditemui
CNN Indonesia, usai menyaksikan pertandingan antara Timnas Indonesia U-17 melawan Singapura di Stadion Gelora Bung Karno, Senin (8/12).
Baca juga:
KIP Memutuskan PSSI untuk Membuka Keuangan