Jakarta, CNN Indonesia -- Komite Disiplin FIFA memberikan sanksi kepada tiga klub Indonesia karena terbukti melanggar kewajiban untuk menjaga kerahasiaan data terkait Sistem Transfer yang diberlakukan FIFA (TMS).
Klub Persebaya Surabaya dan Persires Bali Devata masing-masing didenda 25 ribu Franc Swiss, atau setara Rp 318 juta karena mengunggah data rahasia di akun resmi Twitter klub.
Sementara itu, PSIS Semarang harus membayar dengan 15 ribu Franc Swiss atau 191 juta rupiah karena mengunggah ulang cuitan dan juga mengunggah surat rahasia yang dikirimkan oleh FIFA TMS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga klub tersebut dianggap melanggar aturan yang tertera dalam lampiran 3 ayat 3.4 dari Peraturan FIFA tentang Transfer dan Status pemain.
Menurut rilis yang dikeluarkan FIFA, ini pertama kalinya Komite Disiplin menghukum klub karena melanggar aturan kerahasiaan dengan menggunakan media sosial sebagai medium.
TMS sendiri adalah sistem transfer yang mengatur perpindahan pesepak bola (khusus untuk pria) antar negara. Sejak Oktober 2010, semua proses transfer pemain harus dilakukan secara benar dengan menggunakan TMS, yaitu dengan data diunggah menggunakan
platform dalam jaringan (
online).
Pihak yang terlibat dalam proses transfer diwajibkan untuk menjaga kerahasiaan data untuk menjaga keamanan lebih dari 6.500 klub dan juga 209 asosiasi sepak bola yang menggunakan sistem tersebut.
Rilis resmi yang dikeluarkan FIFA tidak dengan jelas menyatakan cuitan atau proses transfer yang dimaksud.