Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas sepak bola Indonesia PSSI akan segera menindaklanjuti surat FIFA terkait sanksi kepada tiga klub yang dinilai melanggar kerahasiaan sistem transfer pemain.
Intinya, saya belum bisa bicara banyak jika belum ada komunikasi dan diskusi dengan klub terkait.Joko Driyono |
"Saat ini sepertinya klub belum tahu, jadi kami akan meneruskan surat dari FIFA itu ke mereka terlebih dulu," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Joko Driyono saat dihubungi
CNN Indonesia melalui sambungan telepon, Rabu (10/12).
Joko mengaku tidak ingat kapan persisnya publikasi kerahasiaan sistem transfer pemain yang ditetapkan FIFA atau disebut TMS itu beredar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya juga tidak ingin mengaitkan pihak lain sebelum ada kejelasan pasti."
Menurut Joko, penetapan sanksi tersebut lantaran FIFA menilai ada keteledoran atau kebocoran sistem TMS itu di klub terkait.
"Intinya, saya belum bisa bicara banyak jika belum ada komunikasi dan diskusi dengan klub terkait," kata pria yang juga menjabat CEO PT Liga Indonesia ini menegaskan.
Joko memastikan secepatnya akan melakukan komunikasi dengan klub. "Kami masih harus dengar tanggapan dan penjelasan klub dulu, baru akan tahu tindakan selanjutnya."
Komite Disiplin FIFA memberikan sanksi kepada tiga klub Indonesia karena terbukti melanggar kewajiban untuk menjaga kerahasiaan data terkait Sistem Transfer yang diberlakukan FIFA (TMS).
Klub Persebaya Surabaya dan Persires Bali Devata masing-masing didenda 25 ribu Franc Swiss, atau setara Rp318 juta karena mengunggah data rahasia di akun resmi Twitter klub.
Sementara itu, PSIS Semarang harus membayar dengan 15 ribu Franc Swiss atau Rp191 juta karena mengunggah ulang cuitan dan juga mengunggah surat rahasia yang dikirimkan oleh FIFA TMS.
Baca juga:
FIFA Hukum Persebaya, PSIS, dan Persires Bali