Milan, CNN Indonesia -- Presiden tim sepak bola Sampdoria, Massimo Ferrero dijatuhi hukuman oleh Badan Sepak Bola Italia (FIGC) berupa larangan beraktifitas di dunia sepak bola selama tiga bulan dan denda sebesar 10 ribu euro pada Senin (16/12) akibat ulahnya menghina pemilik klub Inter Milan yang berasal dari Indonesia, Erick Thohir.
Ferrero melakukan penyindiran pada bulan Oktober 2014, saat ia berkomentar mengenai keputusan pengunduran diri mantan pemilik Inter Milan, Massimo Moratti, setelah diisukan terlibat perselisihan dengan Erick.
"Moratti adalah orang besar dan ia telah melakukan banyak hal untuk sepak bola Italia. Hal ini tidak adil untuknya. Sebelumnya saya telah menyarankan kepadanya untuk mengusir "orang Filipina" itu," kata Ferrero ketika diwawancara oleh media Italia, RAI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat pembawa acara mengoreksi kalau Erick adalah orang Indonesia, Ferrero malah semakin menekankan pernyataannya, walau setelahnya ia meminta maaf.
"Jangan membela dia, dia telah menghina sepak bola Italia," ujar Ferrero.
Kasus itu terjadi tiga bulan setelah Presiden Asosiasi Sepak Bola Italia (FA Italia), Carlo Tavecchio, juga menghina pemain asal Afrika dengan sebutan "pemakan pisang".
Hinaan tersebut ia nyatakan dalam sebuah pidatonya pada bulan Agustus 2014 yang secara garis besar menyayangkan kurangnya kesempatan bagi pemain muda Italia di klub-klub profesional.
"Di Inggris, mereka hanya memilih pemain yang profesional. Di sini, pemain asal Afrika yang dulunya "pemakan pisang" menjadi pemain utama di Lazio," kata Tavecchio.
Walau FIGC tidak menjatuhi hukuman Tavecchio, namun Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) dan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) memberikannya hukuman beraktifitas di dunia sepak bola selama enam bulan.