Jakarta, CNN Indonesia -- Penyelamatan-penyelamatan gemilang yang dilakukan David de Gea ketika Manchester United berhadapan dengan Liverpool menunjukkan perjalanan panjang yang diltempuh kiper asal Spanyol tersebut di tanah Inggris.
Kiper berusia 24 tahun tersebut kini mampu menjadi
pilar utama Setan Merah terutama untuk bangkit dari keterpurukan di awal musim.
Hal ini berkebalikan dengan musim pertama de Gea di Liga Inggris pada 2010/2011.
De Gea dulu punya masalah dengan gaya hidupnya. Ia sering ngemil tengah malam dan tidur dua sampai tiga kali sehari.Eric Steele |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlihat kikuk dan canggung di bawah mistar gawang, de Gea bahkan sempat menjadi bahan olok-olokan karena ia tertangkap memakan donat Krispy Kreme di sebuah pusat perbelanjaan dan melenggang begitu saja tanpa membayarnya terlebih dahulu.
Pelatih kiper Man United kala itu, Eric Steele, satu tahun lalu sempat bercerita pada
The Guardian tentang kondisi de Gea pada tahun pertama bergabung dengan Man United.
Menurut Steele, mantan kiper Atletico tersebut "malas" belajar bahasa Inggris dan juga memiliki kebiasaan berlatih yang sangat buruk. Selain itu, Steele juga bertutur bahwa De Gea terlalu banyak memakan
Tacos (makanan ringan khas Meksiko).
"Beratnya dulu hingga 71 kilogram! Ia juga memiliki masalah dengan gaya hidupnya. Ia bisa tidur dua hingga tiga kali dalam satu hari dan juga sering ngemil pada tengah malam.
"Kami lalu bekerja keras di dalam dan luar lapangan untuk membuatnya lebih kuat dan mengganti gaya hidupnya."
Menurut Steele, ia juga memaksa De Gea untuk meminum minuman berprotein tinggi setelah latihan.
"Ia benar-benar harus dipaksa untuk minum dan pergi berlatih kebugaran. Ia membenci hal tersebut. Para pemain Spanyol tak banyak melakukan banyak latihan fisik."
Steele, sosok yang kemudian menjadi sangat dekat dan berpengaruh bagi de Gea kemudian memberinya satu nasehat, bahwa pemain lah yang harus meyakinkan para pelatih untuk memilihnya.
"Ia harus menjadi yang terakhir keluar dari sesi latihan, bukan yang pertama."
 David de Gea sempat mengalami tekanan karena tak bisa menunjukkan performa baik. (Reuters/Andrew Yates) |
Belajar Spanyol demi de GeaKendala bahasa menjadi satu hal yang dialamatkan Steele untuk buruknya penampilan de Gea. Karena itu, ketimbang menunggu anak asuhnya yang menguasai Inggris, Steele-lah yang belajar bahasa Spanyol.
"Kami harus bisa berkomunikasi secara langsung, meski hanya untuk yang bahasa-bahasa yang paling dasar."
Pengaruh yang diberikan Steele pada diri De Gea ini membuat sang kiper menemukan sosok yang bisa membimbingnya di Inggris. Tak heran, ketika David Moyes mengganti tim kepelatihan Man United, yang satu di antaranya adalah Steele, de Gea sempat mengungkapkan bahwa ia merasa kehilangan.
Meski demikian, bukan hanya Steele yang berjasa untuk karier De Gea. Sir Alex Ferguson yang memboyongnya dari Atletico pun kerap melindungi sang penjaga gawang dari kritikan.
"Para suporter dan media memberikan cemoohan. Namun, sang manajer mempertahankan De Gea dan melindunginya di media. Ia (Ferguson) tahu bahwa ia memiliki aset untuk masa depan.
"Kala itu de Gea masih 19 tahun dan menurunkannya sebagai kiper pasti memiliki resiko. Namun Ferguson tahu betapa bagus dirinya," ujar Steele.
Kepercayaan dua orang inilah yang kini dibalas dengan performa apik dari de Gea. Tak tanggung-tanggung, ia pun kini menyabet dua kali pemain terbaik ketika Man United memenangkan enam pertandingan beruntun di bawah van Gaal.
Dengan usianya yang masih 24 tahun, dan dengan rentang bermain kiper yang lebih panjang ketimbang pemain lainnya, maka sang kiper kikuk ini bisa menantang Peter Schmeichel dan Alex Stepney sebagai salah satu kiper terbaik Man United sepanjang masa.