Manchester, CNN Indonesia -- Pemain tengah anyar Manchester United, Ander Herrera, mengaku dirinya tidak pernah terlibat dalam kegiatan manipulasi pertandingan, setelah namanya muncul dalam 41 orang yang diduga terlibat pengaturan skor di Spanyol.
"Saya termasuk ke dalam daftar 41 orang saksi dalam sebuah proses hukum yang melibatkan Real Zaragoza, klub yang dengan bangga saya bela dari umur 12 hingga 22 tahun," ujar Herrera melalui akun Facebooknya, Selasa (16/12).
"Saya tidak pernah dan tidak akan pernah melakukan apapun untuk memanipulasi pertandingan," ujar pemain berusia 25 tahun tersebut menegaskan. "Jika saya dipanggil untuk memberikan kesaksian, saya akan hadir, karena hati nurani saya masih bersih."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mencintai sepakbola dan menjunjung tinggi
fair play, baik di dalam maupun di luar lapangan."
Herrera yang didatangkan dari Athletic Bilbao dengan banderol 23 juta poundsterling pada musim panas lalu merupakan salah satu pemain yang turut bermain di Zaragoza saat insiden pengaturan skor terjadi.
Dugaan pengaturan ini muncul pada saat Zaragoza akan berhadapan dengan Levante, ketika mereka bermain dalam partai hidup-mati untuk menghindari juarang degradasi
Dalam pertandingan tersebut, Zaragoza berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor 2-1 dan akhirnya terhindar dari degradasi.
Namun pihak penyelidik Spanyol menelusuri kemungkinan bahwa tim tuan rumah saat itu (Levante) sengaja mengalah karena dibayar.
Saat ini Levante masih bertahan di La Liga, sedangkan Zaragoza bermain di divisi kedua Spanyol, setelah mereka terdegradasi pada musim kompetisi 2012/2013 lalu.