Marrakesh, CNN Indonesia -- San Lorenzo tidak gentar meski harus menghadapi klub besar asal Eropa, Real Madrid di Final Piala Dunia Antarklub, Minggu (21/12) dini hari WIB.
Gelandang San Lorenzo yang pernah bermain di Portugal bersama Sporting CP, Leandro Romagnoli mengibaratkan timnya akan bermain dengan pisau di antara gigi saat menghadapi Real Madrid.
Apa yang dikatakan Romagnoli itu merupakan ungkapan yang dicetuskan mantan pemain tim nasional Argentina, Diego Simeone, yang kini melatih Atletico Madrid.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atletico berhasil mematahkan dominasi Barcelona dan Real Madrid untuk menjadi juara La Liga musim lalu di bawah kepelatihan Simeone.
"Kami harus berjuang untuk setiap bola seolah-olah itu yang terakhir," ujar Romagnoli seperti dikutip dari
Reuters, Jumat (19/12).
Ia pun meminta rekan-rekannya tidak segan-segan terhadap para pemain bintang Madrid. Beruntung di skuat San Lorenzo ada beberapa pemain yang sudah berpengalaman menghadapi Madrid yakni Leo Franco (mantan kiper Atletico).
Selain itu, Rogmanoli berambisi membawa timnya menjadi tim Argentina pertama yang memenangkan piala itu sejak berubah jadi format turnamen antarjuara Champions semua zona kompetisi FIFA pada 2005.
Sebelumnya, Boca Juniors dan Estudiantes yang berhasil mencapai final kalah dari lawan mereka masing-masing AC Milan dan Barcelona.
"Saya percaya 100 persen pada peluang kami," ujar pelatih San Lorenzo, Edgardo Bauza. "Anda harus bermimpi untuk menang."
Edgardo Bauza bukanlah orang baru di final piala dunia antarklub. Ia merupakan pelatih LDU Ekuador yang menghadapi Manchester United di final PD Antarklub 2008.
Di kubu lawan, Real Madrid memiliki ambisi untuk meraih kemenangan berturut-turut 22 kali di semua ajang kompetisi. Kemenangan atas Cruz Azul di semifinal tengah pekan ini menjadi rekor ke-21 kemenangan beruntun Real Madrid.