BINTANG SEPAK BOLA

Torres dan Para Bomber yang Kehilangan Ketajaman

CNN Indonesia
Selasa, 30 Des 2014 10:28 WIB
Selama bermain untuk Chelsea dan AC Milan, Fernando Torres tak pernah kembali ke performa terbaiknya yang ia tunjukkan di timnas Spanyol dan Liverpool.
Fernando Torres bukan satu-satunya pemain yang kehilangan ketajaman ketika pindah klub. (Getty Images/Laurence Griffiths)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kembalinya Fernando 'El Nino' Torres ke klub yang membesarkan namanya, Atletico Madrid, mungkin merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk menyelamatkan karier.

Sempat menjadi kapten termuda dalam sejarah klub ibukota Spanyol tersebut, Torres juga sempat menjadi penyerang paling berbahaya di daratan Eropa.

Total 91 gol dari total 244 penampilan bersama Atletico akhirnya membuat Liverpool tertarik untuk memboyongnya dengan harga 33,44 juta poundsterling.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Anfield, penyerang asal Spanyol tersebut mencetak 81 gol dari total 142 pertandingan, menjadikannya salah satu penyerang paling berbahaya di Liga Primer Inggris dan juga Eropa.

Namun fenomena El Nino berakhir setelah kepindahan seharga 50 juta poundsterling dirinya ke Chelsea pada 2011 lalu.

Alih-alih menunjukkan performa yang sesuai dengan banyaknya uang yang digelontorkan Roman Abramovich untuk mendatangkan dirinya, Torres seringkali menjadi bahan olok-olok suporter tim lain.

Di Stamford Bridge, penyerang berusia 30 tahun ini gagal menampilkan permainan terbaiknya, sehingga sempat dipinjamkan ke AC Milan dan sekarang Atletico. Dalam 110 penampilan di Liga Inggris bersama The Blues, Torres pun hanya mencetak 20 gol.

Torres Bukan Satu-satunya

Namun Torres bukan satu-satunya bomber 'ganas' yang kehilangan giginya setelah pindah klub. Sebut saja nama Michael Owen, Hernan Crespo, Andriy Shevchenko, dan (mungkin) Luis Suarez.

Setelah mencetak 158 gol dari 297 penampilan di berbagai kompetisi bersama Liverpool, karir Owen terjun bebas setelah ia memutuskan untuk pindah ke Real Madrid pada 13 Agustus 2004 silam dengan transfer senilai delapan juta poundsterling.

Di ibu kota Spanyol tersebut, Owen hanya bertahan selama satu musim dan mencetak 13 gol dari 36 penampilannya di La Liga bersama Los Galacticos. Ia pun lalu memutuskan pindah ke Inggris dan berlabuh ke Newcastle United.

Meski demikian, penyerang yang pernah mengejutkan dunia pada Piala Dunia 1998 ini tak pernah lagi ke performa terbaiknya. Bermain empat musim bersama Newcastle, ia hanya mencetak 26 gol di Liga Primer Inggris.

Hal yang dialami Owen juga sempat dirasakan oleh Hernan Crespo dan Andriy Shevchenko yang dibeli Chelsea dari Inter Milan dan AC Milan.

Dari penyerang yang rutin mencetak 20 gol lebih di Serie A, kedua penyerang tersebut gagal menunjukkan performa terbaik mereka di klub London tersebut dan akhirnya  dipinjamkan ke klub lain, lalu kemudian dilepas oleh The Blues.

Pengalaman Shevchenko sendiri bisa dikatakan paling mirip dengan Torres.

Menjadi penyerang paling subur dan menakutkan di Eropa bersama dengan Milan --bahkan selama enam tahun berturut-turut masuk daftar 10 besar pemain terbaik FIFA-- Sheva tak pernah mampu mereplikasi performanya di kota London.

Ia bahkan hanya mencetak total sembilan gol di Liga Primer Inggris selama bermain untuk Chelsea.
Fernando Torres mendapatkan beberapa gelar di Chelsea namun tak pernah kembali ke performa terbaiknya. (Getty Images/Jamie McDonald)

Luis Suarez Calon Selanjutnya

Kini nama Luis Suarez menjadi kandidat penerus para penyerang-penyerang berbahaya Eropa yang prestasinya merosot tajam setelah pindah klub.

Meski terlalu dini untuk menyetarakan anjloknya performa Suarez seperti Owen, Torres, hingga Shevchenko, beberapa pertandingan awal di La Liga Spanyol sempat membuat banyak pihak ragu dengan harga 75 juta poundsterling yang melekat di dirinya.

Mencetak 31 gol dari 33 penampilan pada musim lalu bersama The Reds, Suarez baru mencetak tiga gol di musim ini bersama Barcelona. Penyerang asal Uruguay ini bahkan harus menunggu hingga pekan kedelapan untuk mencetak gol perdananya di La Liga.

Namun dengan kehadiran penyerang kelas dunia lain seperti Lionel Messi dan Neymar, Suarez memang tidak menjadi pusat serangan lagi seperti halnya di Ajax Amsterdam dan Liverpool. Kini ia pun lebih sering memberikan umpan berbuah gol ketimbang jadi penyerang yang membobol gawang lawan.

Bagaimanapun juga musim baru berlangsung separuhnya. Penyerang yang dikenal dengan 'hobi menggigit' ini masih memiliki waktu cukup banyak untuk lolos dari daftar enyerang-penyerang ganas yang kehilangan taringnya ketika berganti seragam.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER