Perth, CNN Indonesia -- Suhu panas di Australia membuat para pesepakbola yang timnya berlaga di A-League pada Senin (5/1) mengalami kelelahan dan sakit.
Klub sepak bola Perth Glory yang akhirnya kalah 1-2 dari Adelaide United, bertanding dalam suhu 39 derajat celcius sepanjang 90 menit. Suhu hanya turun empat derajat hingga akhir pertandingan.
Kepala eksekutif Pemain Sepak Bola Profesional Australia (PFA), Adam Vivian, Selasa (6/1), melaporkan sejumlah pemain dari kedua tim mengalami pusing dan muntah akibat terpaan panas yang ekstrem hari itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama 20 tahun, pihak liga selalu menyelenggarakan pertandingan di bulan Januari, saat suhu terpanas di negara itu mencapai puncaknya.
Menurut pihak A-League, penyelenggaraan pertandingan sudah sesuai persyaratan medis yang diatur FIFA.
Saat dimulai, pertandingan itu sempat terhenti selama 30 menit karena cuaca yang sangat terik.
"Banyak pemain yang pucat setelah 20 menit pertandingan. Pihak yang bertanggung jawab harus menyadari keadaan ini," kata kapten Perth Glory, Michael Thwaite, setelah pertandingan seperti yang dikutip dari
Reuters.
Vivian mengapresiasi usaha tim Perth dan Adelaide yang tetap melanjutkan permainan meski cuaca tidak memungkinkan.
Ia berjanji akan mengevaluasi jadwal pertandingan agar semua turnamen olahraga yang diselenggarakan di Australia dapat berjalan dengan nyaman dan aman.
"Pertandingan Perth selanjutnya akan dilaksanakan jam 5 sore. Ke depannya, pihak PFA juga tidak akan menyarankan adanya turnamen olahraga saat suhu mencapai 40 derajat," ujar Vivian.
Hubungan Panas dan Kesehatan AtletBerbagai keluhan mengenai panas di Australia tidak hanya datang dari atlet dalam negeri mereka.
Sebelumnya, petenis Andy Murray, yang sedang berlaga di Piala Hopman juga mengeluhkan teriknya cuaca yang hampir mengganggu konsentrasinya bertanding.
"Saya berasal dari kota kecil di Skotlandia dengan cuaca yang sejuk. Dan hari ini saya harus berlatih di cuaca dengan suhu 44 derajat Celcius," kata Murray seusai pertandingan seperti yang dikutip dari
Reuters.
Terik matahari selain menyehatkan ternyata juga bisa menyebabkan seorang atlet cedera.
Dalam situs resmi FIFA, disarankan bahwa pertandingan hanya boleh diselenggarakan di bawah suhu 32 derajat Celcius.
"Saat bertanding dalam cuaca yang panas, otot bekerja lebih keras. Tubuh seakan berhenti mendinginkan badan yang mengakibatkan berbagai komplikasi kesehatan lainnya," tulis FIFA dalam artikel kesehatan mereka.
Selain berteduh sejenak, mengonsumsi minuman isotonik, dan beristirahat yang cukup sebelum pertandingan, FIFA juga menyarankan agar pesepak bola tidak berbaring selama pertandingan agar aliran darah tetap lancar dan tidak mengakibatkan pingsan tiba-tiba.
(ard/har)