DERBY ROMA

Derby Panas dari Ibu Kota Italia

Vriana Indriasari | CNN Indonesia
Jumat, 09 Jan 2015 18:46 WIB
Persaingan harga diri dan dominasi klub atas Kota Roma menjadi ikhwal panasnya laga derby yang mempertemukan SS Lazio dengan AS Roma, Minggu (11/1) malam WIB.
Derby Roma bukan hanya sekedar pertandingan sepak bola. Ada persaingan ideologi yang menghiasi pertandingan antarklub satu kota itu.(CNN Indonesia/Rengga Adhiwena)
Jakarta, CNN Indonesia -- Derby della Capitale selalu menyajikan pertandingan yang keras dan bertensi tinggi di ibu kota Italia, Roma. Sarat emosi dengan pertaruhan harga diri dua klub besar, AS Roma dan Lazio.

Namun, bagaimanakah kisah dari pertarungan dua tim satu kota itu terjadi. Sejarah mencatat kota Roma dibangun sebuah suku kecil yang didominasi petani yang kemudian menjelma jadi imperium besar. Besar, lantaran terbentang dari Inggris hingga wilayah Arab, serta Afrika Utara sampai perbatasan Rusia.

Semua itu berawal dari Suku Latini yang bertutur dengan bahasa Latin dan berhasil mengambil alih Kota Roma dari raja-raja Etruskan pada 509 SM. Mereka lalu menyebarkan cara hidup, hukum, dan bahasa ke seluruh Italia, wilayah Laut Tengah, dan sebagian besar Eropa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak itulah mereka memulai sebuah kekaisaran terbesar yang pernah ada di dunia, Romawi.

Tempat Penyatuan dan Persaingan

Suku Latini menjadikan Kota Roma sebagai mula penyatuan dan pengukuhan Kekaisaran Romawi. Wilayah itu kelak akan menjadi arena persaingan dua klub sepak bola elite Italia, SS Lazio dan AS Roma.

Persaingan sengit kedua klub bermula sejak pembentukan AS Roma pada 1927. AS Roma dibentuk dengan menggabungkan tiga klub yang ada di Roma saat itu, Pro Roma (1911), FBC Roma (1899), dan Alba Audace (1907).

Penggagas pembentukan klub dengan julukan I Lupi (serigala) itu adalah diktator yang sedang berkuasa di Italia kala itu, Benito Musollini. Musollini tak menyukai dominasi klub dari kawasan Italia utara. Lazio menjadi satu-satunya klub di kota Roma yang menolak penggabungan tersebut.

Lazio yang telah berdiri sejak 1900--27 tahun lebih dulu ketimbang AS Roma--menganggap mereka pantas mendapat gelar kaisar Roma.

Sementara itu, bagi AS Roma, Lazio hanyalah sekumpulan petani dari pedesaan. Warna biru langit serta lambang burung elang yang menjadi simbol dan warna kebesaran Lazio dianggap tidak merujuk pada ciri khas Kota Roma, melainkan bendera Yunani.

Kota Roma 'Utara dan Selatan'

Persaingan semakin panas saat kedua klub menempati home base yang sama, Stadion Olimpico. Suporter AS Roma yang merasa lebih berasal dari Kota Roma, memilih tribun selatan (Curva Sud). Mereka percaya Kota Roma berasal dari sisi selatan Italia.

Di sisi lain, pendukung Lazio menempati tribun utara (Curva Nord) karena pendukung Lazio dianggap bukan orang Roma asli. Lazio dipercaya adalah nama kawasan yang berisi beberapa kota dengan Kota Roma sebagai ibu kotanya.

Pertarungan ideologi politik juga mewarnai rivalitas pendukung kedua klub. Tifosi I Giallorossi yang merupakan penduduk selatan Kota Roma memiliki haluan politik sayap kiri (sosialis). Sementara itu, suporter Lazio yang berasal dari utara dan lebih makmur memiliki haluan politik sayap kanan (liberal).

Pertandingan pertama antara kedua tim terjajdi pada 8 Desember 1929. Saat itu Roma berhasil menjadi menjadi juaranya dengan keunggulan 1-0.

Arogansi tim utama Italia utara yang menjadi alasan keberadaan keduanya mulai terabaikan. Lantaran kedua klub tidak banyak memenangkan piala dibanding sang musuh bersama, derby Roma bak pelampiasan pembuktian siapa yang layak dominan di ibu kota.

Ketidakmampuan kedua klub mendominasi Italia, beralih ke penguasaan Kota Roma. (vri/vri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER