BALLON D'OR

Stephanie Roche: Gol Saya Bukan Kebetulan Semata

Vriana Indriasari | CNN Indonesia
Senin, 12 Jan 2015 12:21 WIB
Tendangan memukau Stephanie Roche mendobrak dunia olahraga yang didominasi pria, sepak bola, lewat gol indah yang masuk nominasi Puskas Award.
Stephanie Roche (kiri) mencetak gol spektakuler dan masuk tiga besar untuk penghargaan Puskas 2014. (Getty Images/Paulo Cesar)
Zurich, CNN Indonesia -- Pemain sepak bola wanita asal Irlandia Stephanie Roche menyanggah aksi wonder strike-nya sebagai sebuah kebetulan semata.

Dalam sebuah kesempatan yang ditayangkan TV Perancis, Roche berhasil menunjukkan kembali aksi memukaunya tersebut.

"Mereka meminta saya melakukan aksi yang sama, dan saya melakukannya beberapa kali, katanya seperti dikutip dari Independent.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Roche akan bersaing dengan Robin van Persie dan James Rodriguez untuk memenangkan penghargaan Puskas yang akan diberikan dalam gala Ballon d'Or malam ini di Zurich, Swiss. Penghargaan Puskas 2014 ini diperuntukkan bagi pencetak gol terindah dalam kurun waktu 3 Oktober 2013-26 September 2014.

Stephanie mencetak gol spektakulernya itu pada 13 Oktober 2013, dalam sebuah pertandingan liga wanita profesional di Republik Irlandia yang mempertemukan tuan rumah Wexford Youths melawan timnya, Peamount United.

Aksinya yang hanya disaksikan 95 penonton kala itu berhasil terekam kamera dan menjadi salah satu gol terbaik sepanjang 2014.

Gol ini pula yang membuatnya jadi pesepak bola wanita pertama yang bertarung meraih penghargaan Puskas.

Lewat Sosial Media

Roche mengetahui aksinya itu diperhitungkan masuk sepuluh nominasi peraih Puskas melalui akun Twitternya. Namun ia tidak terlalu menanggapinya dulu.

"Itu bukan apa-apa hingga akhirnya nama saya masuk ke tiga besar," kata Roche.

Setelah itu, pihak FIFA juga akhirnya menghubungi Asosiasi Sepak Bola Irlandia untuk berkomunikasi langsung dengannya.

"Saya sangat senang, dan hanya mencoba mempromosikan aksi saya itu pada publik," ujar perempuan berusia 25 tahun itu.

FIFA meminta publik untuk menilai siapa di antara ketiga pemain itu yang layak menjadi juaranya.

"Mereka berdua pemain hebat yang bermain di tingkat yang lebih tinggi dari saya. Sebuah kebanggaan bisa bersanding dengan gol mereka." (vri/vri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER