PENGHARGAAN DI SEPAK BOLA

Jerman Rebut Dua Gelar Pelatih Terbaik

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Selasa, 13 Jan 2015 01:36 WIB
Tak hanya menempatkan Joachim Low sebagai pelatih terbaik di sepak bola putra, Jerman pun merebut gelar pelatih terbaik di sepak bola wanita.
Atas kemampuannya membawa Jerman juara Piala Dunia 2014, Joachim Low dipilih oleh koleganya untuk menjadi pelatih terbaik 2014. (Reuters/Ruben Sprich)
Zurich, CNN Indonesia -- Joachim Low, pelatih yang membawa tim nasional Jerman menjadi juara Piala Dunia Brasil 2014 terpilih menjadi pelatih terbaik 2014. Ia mengalahkan Carlo Ancelotti (pelatih Real Madrid) dan Diego Simeone (Atletico Madrid).

"Saya ingin berterima kasih kepada seluruh pelatih Jerman, mereka adalah pelatih terbaik tahun ini," ujar Low saat menerima penghargaan tersebut. "Tanpa mereka saya tak berarti apa-apa."



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Low mengalahkan Simeone, pelatih yang membawa Atletico Madrid meraih gelar Liga Spanyol dan membawa mereka ke partai final Liga Champions 2013/2014.

Ia juga mengalahkan Carlo Ancelotti, pelatih yang membawa Real Madrid mendapatkan empat gelar dalam satu tahun, yaitu juara Liga Champions, Piala Raja, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.

Dengan terpilihnya Low, Jerman dalam dua tahun berturut-turut menempatkan pelatihnya sebagai pelatih terbaik dunia.

Pada 2013 gelar tersebut jatuh kepada Jupp Heynckes, pelatih yang membawa Bayern Munich meraih trigelar, yaitu juara Liga Jerman,  juara Liga Champions, dan juara Piala DFB Pokal.

Di sektor sepak bola wanita, gelar pelatih terbaik juga jatuh ke tangan pelatih Jerman, yaitu Ralf Kellerman, manajer yang membawa klub Jerman VfL Wolfsburg meraih tri gelar pada 2012, yaitu Bundesliga, Piala DFB, dan Liga Champions Wanita.



Selain mengumumkan dua pelatih terbaik, FIFA juga memberikan penghargaan kepada jurnalis dan mantan pesepak bola asal Jepang, Hiroshi Kagawa, atas karya-karyanya di bidang sepak bola.

"Saya sangat bangga bisa menghadiri perayaan indah ini," ujarnya saat menerima penghargaan presidensial FIFA tersebut. "Adalah kehormatan terbesar bisa mendapatkan penghargaan ini."

"Pada 1979, tuan (Sepp) Blatter adalah bagian dari komite yang menjalankan turnamen pemain muda di Jepang. Sayangnya, kemampuan berbahasa Inggris saya belum bertambah sejak saat itu!"

"Semula saya ragu untuk datang ke perayaan ini. Namun teman-teman saya di Jepang berkata bahwa saya harus datang -- bahkan jika hanya untuk meminta tanda tangan Manuel Neuer, Cristiano Ronaldo, dan Lionel Messi."

Namun FIFA mengambil satu keputusan unik pada malam penghargaan tersebut, yaitu tidak memberikan penghargaan Fair Play kepada satu pihak, namun para relawan yang bekerja pada turnamen Piala Dunia. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER