Malabo, CNN Indonesia -- Pesepak bola perempuan asal Guinea Khatulistiwa, Genoveva Anonma, mengungkapkan pelecehan yang ia terima saat mengikuti kejuaraan Afrika setengah dasawarsa lalu
Seperti dikutip
BBC, Anonma menceritakan dirinya sangat malu karena harus membuka pakaian hanya untuk membuktikan dirinya perempuan. Insiden itu terjadi saat ia akan membela Guinea Khatulistiwa dalam Kejuaraan Sepak Bola Perempuan Afrika 2008.
Di kejuaraan tersebut, Anonma tampil mengesankan dan mencetak gol kemenangan untuk negaranya atas Afrika Selatan di partai final. Guinea Khatulistiwa pun menjadi tim nasional perempuan pertama yang menjadi juara Piala Afrika selain Nigeria.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anonma yang tampil energik dan bertenaga itu seharusnya bisa merayakan kebahagiaan bersama timnya. Namun, ia tak bisa karena pengalaman buruk yang ia alami.
Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) telah menggunakan metode paling kasar untuk memeriksa dirinya sebagai seorang perempuan atau pria.
"Mereka meminta saya melepas semua pakaian saya di depan ofisial dari CAF dan tim Guinea Khatulistiwa," katanya menceritakan tragedi buruk yang ia alami, "Saya benar-benar marah."
Anonma yang tak ingin dirinya dipermalukan itu tak bisa berbuat apa-apa. Perempuan yang saat itu hampir genap berusia 21 tahun tak memiliki kuasa apapun untuk menolaknya.
"Mental saya jadi jatuh dan saya menangis. Itu benar-benar memalukan," kata Anonma.
Kisah Anonma itu kembali mencuat ketika Piala Afrika 2015 akan digelar di negara tersebut pada 17 Januari-8 Februari 2015. Guinea Khatulistiwa menjadi tuan rumah Piala Afrika karena Maroko menolak akibat takut epidemi Ebola dari negara-negara Afrika Barat.
Berawal dari Protes Tim LawanTragedi yang diterima Anonma itu ternyata berawal dari protes tim-tim yang dikalahkan Guinea Khatulistiwa dalam kejuaraan sepak bola Piala Afrika 2008 untuk perempuan.
"Tuduhan itu datang karena saya cepat dan kuat, tapi yang pasti saya jelas sekali seorang perempuan," ujar perempuan kelahiran 12 Oktober 1987 itu membela diri.
Di kejuaraan tersebut, Guinea Khatulistiwa melangkah ke final setelah mengalahkan Nigeria di Semifinal. Guinea pun lolos dengan nilai sempurna dari fase grup. Negara itu lolos dari Grup A dengan posisi juara grup. Guinea Khatulistiwa lolos bersama Kamerun.
Anonma juga merupakan top skor dalam kejuaran tersebut yakni 6 gol.
Tuduhan itu datang karena saya cepat dan kuat, tapi yang pasti saya jelas sekali seorang perempuan.Genoveva Anonma |
Apa yang dialami Anonma saat itu pernah juga dialami
petenis perempuan Williams bersaudara (Venus dan Serena). Keduanya menerima penghinaan gender secara verbal dari seorang pejabat federasi tenis.
Pada Oktober tahun lalu Presiden Federasi Tenis Rusia (RTF) Shamil Tarpischev dihukum Asosiasi Tenis Perempuan Dunia (WTA) karena melecehkan Williams bersaudara sebagai pria.
Kasus penghinaan itu terjadi ketika Tarpischev muncul di acara talkshow sebuah stasiun televisi Rusia bersama mantan petenis wanita Elena Dementieva pada Oktober 2014.
Ketika Dementieva ditanya oleh pembawa acara bagaimana rasanya bermain melawan 'American Sisters' (Serena dan Venus), Tarpischev memotong dan menyebut mereka sebagai 'Williams Brothers'.
(kid/vws)