London, CNN Indonesia -- Mantan pemain sayap tim nasional Perancis, David Ginola, akan mengumumkan bahwa dirinya mencalonkan sebagai presiden FIFA, demikian dilaporkan media-media Inggris pada Kamis (15/1).
Meski demikian, mantan pemain Newcastle dan Tottenham Hotspur ini diprediksi akan kesulitan mendapatkan dukungan dari asosiasi sepak bola untuk bisa menjadi kandidat resmi presiden FIFA.
Ginola, yang akan berusia 48 tahun pada akhir Januari, akan menjadi kandidat ketiga yang mengumumkan diri menantang petahanan Sepp Blatter, dengan dua mantan petinggi FIFA, Jerome Champagne dan Pangeran Ali Bin Al Hussein dari Yordania telah terlebih dahulu menyatakan pencalonan diri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Blatter sendiri masih berada dalam posisi favorit untuk menjabat presiden FIFA yang kelima kalinya. Ia diprediksi akan mengumumkan pencalonan diri secara resmi dalam dua pekan ke depan.
Ginola akan mengadakan jumpa wartawan secara resmi pada Jumat (16/1) di London dengan didukung oleh rumah judi Paddy Power dan organisasi Change FIFA.
Meski demikian, pencalonan dirinya hanya bisa disahkan jika ia bisa mendapatkan dukungan dari minimal lima asosiasi negara sebelum 29 Januari ini, atau tepat empat bulan sebelum pemilihan presiden di Kongres resmi FIFA di Zurich pada 29 Mei.
Pada era 1990-an, Ginola bermain 17 kali untuk negaranya. Ia sempat merumput di Liga Perancis selama 10 tahun sebelum pindah ke Inggris pada 1995 dan bermain untuk Newcastle, Spurs, Aston Villa dan Everton.
Terkenal karena rambut gondrong dan gaya bermainnya yang berteknik tinggi, Ginola menjadi pemain kesayangan di Newcastle dan Tottenham, serta membantu Spurs memenangkan Piala Liga pada 1999.
Ia pernah terpilih sebagai pemain terbaik Liga Inggris pada 1999 dan pensiun pada 2002. Ginola juga pernah bekerja sebagai aktor dan model.
(vws)