Munich, CNN Indonesia -- Bayern Munich yang baru pulang dari kunjungan ke Arab Saudi pada awal bulan ini menuai kritikan tajam dari para politikus dan pendukung, yang menyatakan kalau klub tersebut telah melakukan tindakan yang melanggar hak asasi manusia.
Juara Bundesliga itu telah menghabiskan waktu seminggu di tempat pelatihan mereka di Qatar.
Mereka juga melakukan pertandingan persahabatan melawan klub lokal, Al-Hilal di Arab Saudi sebelum pulang ke Jerman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Qatar, negara yang menjadi lokasi penyelenggaraan Piala Dunia 2022, selama ini telah dikritik karena telah mengabaikan hak asasi para pekerja migran yang bekerja untuk membangun stadion dan lokasi pertandingan.
Pertandingan Bayern di Arab Saudi juga bertepatan dengan pelaksanaan hukuman cambuk seorang aktivis bernama Raif Badawi.
"Olah raga memang sangat populer di sini, tetapi ada satu titik ketika hal itu tidak terlalu penting dan tidak membantu," kata perwakilan Partai Sosial Demokrat yang juga juga anggota parlemen bidang olah raga, Dagmar Freitag seperti yang dikutip dari
Euro Sport pada Selasa (20/01).
"Pesepak bola tidak harus menjadi politikus, tetapi mereka harus peka terhadap isu hak asasi manusia dan bisa menjadi contoh yang baik."
Seorang politikus yang lain, Oezcan Mutlu, juga berpendapat kalau bayern tidak perlu bertanding di Arab Saudi.
"Aksi tersebut sangat memalukan. Rasanya tidak perlu bertanding saat Radawi sedang dicambuk 1.000 kali hingga kulitnya terkelupas," kata Mutlu.
Bayern, salah satu klub terkaya di dunia dengan pendapatan sekitar 500 juta euro pertahun, mengatakan kalau pelatihan dan pertandingan melawan Timur Tengah itu disponsori oleh secara komersial.
Pelatih Bayern, Pep Guardiola, juga merupakan salah satu yang vokal mendukung penyelenggaraab Piala Dunia 2022 berlangsung di Qatar.
Selain dikritik oleh penduduk setempat, perjalanan Bayern di liburan musim dingin itu juga dikritik juga oleh para pendukung. Mereka juga telah mengirimkan surat terbuka untuk klub.
"Meski Bayern tidak menunjukkan sikap politiknya, tapi kehadiran mereka di sana telah menunjukkan hal tersebut," kata seorang pendukung di akun Twitter bernama @agitpopblog.
(ard/vws)