INDUSTRI SEPAK BOLA

Nasib Miris Para Mantan Juara Eropa

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Rabu, 21 Jan 2015 08:37 WIB
Kompetisi Liga Champions yang kini hanya 'dikuasai' segelintir klub pernah melahirkan juara-juara dari seluruh pelosok benua Eropa.
Piala Liga Champions diincar oleh berbagai klub Eropa karena menjadi kompetisi level tertinggi di benua biru tersebut. (Flickr/der sportmanager)
Jakarta, CNN Indonesia -- Trofi Liga Champions (dulu Piala Eropa) menjadi saksi rentetan klub yang silih berganti mengklaim diri mereka sebagai raja Eropa.

Mulai dari klub raksasa Spanyol seperti Real Madrid dan Barcelona, hingga penguasa Jerman seperti Bayern Munich, atau Chelsea yang mulai unjuk gigi sejak taipan Rusia, Roman Abramovich datang ke Stamford Bridge.

Semua merupakan jajaran elit Eropa yang saling bersaing untuk menjadi yang terbaik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akan tetapi status elit klub-klub Eropa saat ini, tidak selalu menjamin mereka memiliki sejarah kesuksesan sebagai penguasa benua biru dalam beberapa dekade ke belakang.

Sejarah mencatat klub seperti Ajax Amsterdam ternyata lebih sering menguasai Eropa dibandingkan dengan klub yang paling sering merajai Inggris, Manchester United.

AC Milan yang terseok-seok di peringkat kedelapan Serie A Italia juga lebih sering menduduki singgasana Eropa dibandingkan dengan Barcelona, yang seringkali didaulat sebagai salah satu tim terbaik di dunia.

Bahkan klub kasta kedua Inggris, Nottingham Forest juga lebih sukses di Eropa dibandingkan dengan pemimpin klasemen Liga Primer sekarang, Chelsea.

Pada kenyataannya, banyak juga klub-klub yang kini dipandang sebelah mata sebelumnya pernah dijunjung tinggi di Eropa.

Selain Ajax, Milan, atau Forest, masih ada klub seperti Liverpool, Benfica, Hamburger SV, Aston Villa, Steaua Bucuresti, Glasgow Celtic, hingga Red Star Belgrade.

Mereka semua merupakan jawara Eropa ketika klub elit masa kini mungkin baru pada tahap bermimpi menggapai singgasana Eropa.

Tumbangnya Para Penguasa Eropa

Lalu di mana mereka sekarang? Ajax (Belanda), Benfica (Portugal), Celtic (Skotlandia), Steaua (Rumania), maupun Red Star (Serbia) mungkin masih masih menjadi penguasa di liga mereka masing-masing.

Akan tetapi, mereka kini tidak lagi pernah menjejakkan kaki di partai puncak Liga Champions. Bahkan, untuk lolos dari babak penyisihan grup bagi klub seperti Steaua atau Red Star saja sudah merupakan sebuah pencapaian tersendiri.

Bahkan nasib klub seperti Aston Villa dan Nottingham Forest lebih tragis lagi.

Aston Villa saat ini mungkin masih berada di kasta tertinggi kompetisi Inggris, Liga Primer, namun jangankan berandai-andai lolos ke kompetisi Eropa, masuk sepuluh besar liga saja sudah membuat publik Villa Park cukup senang.

Sedangkan Forest saat ini tenggelam dalam bayangan kesuksesan masa lalu mereka, dan berada di kasta kedua kompetisi sepakbola Inggris.

Era keperkasaan AC Milan yang tujuh kali menguasai Eropa juga kini tidak lebih dari sekedar kenangan manis. Apalagi Rossoneri kini hanyalah klub 'papan tengah'di Serie A, yang aktif di bursa transfer untuk mencari pemain 'gratisan'.

Sedangkan Liverpool? Setelah nyaris mengakhiri puasa gelar di Liga Primer pada musim lalu, kehilangan Luis Suarez membuat klub asuhan Brendan Rodgers tersebut kini terlempar ke papan tengah.

Klub-klub tersebut kini beralih menjadi penonton dalam persaingan menuju status yang terbaik di Eropa. Singgasana mereka telah digantikan dengan jajaran elit Eropa yang saat ini memiliki kekuatan finansial dan juga memborong deretan pemain bintang.

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER