Larasati Gading Memburu Medali dari Atas Kuda

Vriana Indriasari | CNN Indonesia
Kamis, 22 Jan 2015 11:55 WIB
Kecintaannya pada kuda membuat Larasati Gading melepas kesuksesan di dunia hiburan demi mendalami cabang olahraga berkuda dan meraih medali untuk Indonesia.
Larasati Gading melepas kesuksesannya di dunia hiburan demi mendalami cabang olahraga berkuda dan meraih medali untuk Indonesia. (Antara/Saptono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wajah cantik dan kelembutannya sebagai mantan peragawati seketika berubah menjadi maskulin saat Larasati memacu kudanya.

Berinteraksi dengan kuda sejak kecil kini membawa wanita bernama lengkap Larasati Iris Rischka ini menjadi salah seorang atlet andalan dalam cabang olahraga berkuda.

Sebelumnya, masyarakat lebih mengenalnya sebagai seorang model yang melenggak-lenggok di atas panggung pagelaran busana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wanita berperawakan tinggi semampai ini juga pernah menjadi bintang iklan sebuah produk kosmetik. Ia pun aktif dalam organisasi Abang-None Jakarta.

Sukses lewat panggung hiburan, kecintaannya pada kuda membuat Larasati meninggalkan dunia yang telah membesarkan namanya itu.

Pada 1998, ia resmi berkonsentrasi pada cabang olahraga berkuda.

Raihan Medali Bersama Sang Kuda

Bukan sekadar menjadikan hobi, wanita kelahiran 14 November 1971 ini benar-benar mendalami dunia olahraga berkuda.

Pada 2001, ia pernah meraih medali perunggu dalam ajang Sea Games untuk cabang olahraga pilihannya itu.

Prestasinya berlanjut pada 2004. Wanita berdarah Jerman ini juga berhasil meraih medali emas dalam ajang Pekan Olahraga Nasional atau PON juga untuk cabang olahraga yang sama.

Tahun 2011, dalam gelaran Sea Games XXVI, ia memperoleh kesempatan menunjukkan kebisaanya berkuda dalam nomor serasi, satu nomor yang membutuhkan ketekunan, kesabaran, dan kontrol tubuh dari sang atlet.

Larasati dengan kudanya, Wallenstein 145, mengungguli lawan-lawannya dari Thailand di nomor tunggang serasi dengan perolehan nilai 69,868. Ia pun meraih medali emas.

Yang teranyar, Larasati menyumbangkan medali perunggu di ajang Asian Games 2014. Ia turun di nomor perorangan tunggang serasi namun akhirnya harus menyerah kalah dari atlet Korea Selatan.

Ia sempat mengeluhkan jadwal bertandingnya yang selalu siang hari. Menurutnya, faktor cuaca siang hari yang terlalu panas menjadi penyebab kekalahan.

"Cuaca di sini panas sekali. Saya berlatih di Jerman. Titik segar kuda cepat sekali menurun dan kuda kelelahan," katanya kala itu.

Melatih dan Terus Berlatih

Keseriusan menekuni cabang olaharaga ini kini mendapat pengakuan dunia.

Federasi Internasional Olahraga Equestrian (FEI) meminta Laras, begitu ia juga biasa disapa, membantu melatih di Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Bagi Laras, ini merupakan kesempatan baik untuk berkiprah lebih total lagi di dunia berkuda internasional.

"Tawaran itu pernah disampaikan ke saya sebelum ajang Asian Games 2014 lalu. Saat itu saya menolaknya karena masih fokus pada persiapan Asian Games," ujar Larasati Gading kepada Super Ball.

Namun, usai pesta olahraga itu, ia memutuskan menerima tawaran. "Doakan saya betah melatih di negara orang ya," kata Laras. (vri/vri)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER