Manchester, CNN Indonesia -- Legenda Manchester United, Eric Cantona, mengaku tidak menyesal pernah menendang suporter Crystal Palace, Matthew Simmons. Cantona justru menyesal tidak memukul Simmons lebih kencang.
Tendangan kung-fu yang dilakukan Cantona terhadap Simmons di Selhurst Park sempat mengguncang sepak bola dunia 20 tahun yang lalu, tepatnya pada 25 Januari 1995.
Ketika itu Cantona menendang dan memukul Simmons usai mendapat kartu merah karena melanggar Richard Shaw. Legenda sepak bola Perancis itu dijatuhi hukuman penjara selama dua pekan dan sanksi larangan bertanding delapan bulan.
Dalam sesi tanya jawab yang dilakukan
FourFourTwo, Cantona mengaku tidak menyesal telah menendang dan memukul Simmons.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak mendarat dengan sempurna (ketika menendang). Itu sebabnya saya kemudian memukul (Simmons) lagi. Tapi, saya tidak memukulnya dengan keras. Saya seharusnya memukul lebih keras," ucap Cantona.
Simmons diklaim mengeluarkan hinaan terhadap Cantona. Mantan pemain Leeds United itu semakin tersulut emosinya ketika Simmons menghina ibu Cantona.
"Jika saya ingin menendang suporter, saya akan melakukannya. Saya bukan panutan. Saya bukan guru, yang akan menyuruh Anda berbuat baik," ucap Cantona.
Mantan penyerang MU, Andy Cole, mengaku tidak akan pernah melupakan insiden tendangan kung-fu cantona.
"Saya tidak percaya dengan apa yang saya lihat. Respons pertama saya adalah 'Wow'. Kami berlari untuk mencari tahu apa yang terjadi. Seingat saya Sir Alex Ferguson tidak berkat apa-apa di ruang ganti," ucap Cole.
(har/har)